Debat Capres, Jokowi: Ke Depan Diperlukan Pemerintahan Dilan

Terkait dengan pertahanan, Jokowi menilai peningkatan kualitas SDM, pengembangan SDM TNI mutlak diperlukan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 30 Mar 2019, 20:24 WIB
Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi dalam debat keempat Pilpres 2019. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Nomor Urut 01 Jokowi dalam visi misinya pada debat keempat Pilpres 2019 mengungkap, Pancasila merupakan kesepakatan pendiri dan tokoh bangsa dari berbagai ragam suku dan budaya. Untuk itu, Pancasila harus tetap dijaga bersama.

"Untuk itu, menjadi kewajiban bersama untuk menjaga, merawat, dan menjalankan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara," ujar Jokowi dalam debat capres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

Terkait dengan pemerintahan, Jokowi menjelaskan akan menerapkan sistem digital. Hal itu diperlukan dalam reformasi pelayanan publik.

"Pemerintahan ke depan, diperlukan pemerintahan 'Dilan', digital melayani. Diperlukan reformasi dalam pelayanan publik lewat elektronik," ujar Jokowi.

Untuk mewujudkan rencana itu, diperlukan penajaman dan penyederhanaann kelembagaan. "Diperlukan SDM aparatur kita dalam reformasi tata kelola," kata dia.

Terkait dengan pertahanan, Jokowi menilai peningkatan kualitas SDM, pengembangan SDM TNI mutlak diperlukan. Terutama dalam hal penguasaan teknologi persenjataan dan cyber.

"Ke depan perang teknologi. Pembangunan alutsista sangat diperlukan. Kalau belum mampu, kita join produk dengan negara lain," jelas Jokowi.

Sementara dalam hal politik luar negeri, dia mengungkapkan saat ini dunia dalam situasi penuh ketidapastikan. Untuk itu, Indonesia harus tetap memiliki peran dalam dunia global.

"Indonesia harus berdiri tegak, bermartabak dan dapat menerapkan politik bebas aktif," ujar Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Mekanisme Debat Keempat

Debat keempat Pilpres 2019 hanya diikuti capres Jokowi dan Prabowo Subianto. Keduanya akan beradu gagasan terkait tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.

Secara umum, mekanisme dan aturan debat keempat ini hampir sama dengan sebelumnya.

"Untuk debat keempat, format dan mekanisme sama dengan debat ketiga. Hanya untuk sesi empat dan lima, sesi debat itu diatur penggunakaan waktunya," ujar Komisioner KPU, Wahyu Setiawan di lokasi, Jakarta.

Pada sesi empat dan lima, moderator memberikan kesempatan kedua kandidat untuk saling bertanya dan menjawab. Setiap pertanyaan diberikan waktu selama delapan menit. Dari waktu tersebut dibagi secara adil kepada Jokowi dan Prabowo masing-masing empat menit.

"Sehingga dengan pengaturan waktu ini, kedua calon mendapat alokasi waktu yang sama, dan prinsip keadilan dapat diterapkan dalam debat keempat ini," tuturnya.

Sesi pertama debat akan diisi dengan pemaparan visi, misi, serta program dari masing-masing kandidat. Kemudian di sesi dua dan tiga dilakukan pendalaman visi, misi, dan program melalui beberapa pertanyaan yang diajukan moderator.

Sementara sesi keenam diisi dengan penyampaian pernyataan penutup oleh masing-masing kandidat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya