Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden urut nomor 01 Joko Widodo (Jokowi) menegaskan ingin mendorong pemerintahan yang digital melayani. Hal ini sebagai langkah untuk menciptakan sistem pemerintah yang tidak berbelit-belit.
Oleh karena itu, hingga kini sudah ada 23 lembaga yang dibubarkan. Hal itu agar pelayanan pemerintahan agar mudah memutuskan dan tidak berbelit-belit.
Advertisement
“Penyederhanaan dan penajaman ke lembaga. Tidak perlu banyak lembaga, lembaga pemerintah bubarkan 23 lembaga agar lebih ramping, lincah, gampang memutuskan dan tidak berbelit-belit,” kata Jokowi, dalam debat capres ke-4, Sabtu (30/3/2019).
Jokowi juga ingin meningkatkan kualitas aparatur sipil negara (ASN). Hal ini agar pegawai pemerintahan dapat melayani cepat dengan pelayanan berbasis elektronik.
"Kita juga melakukan reformasi tata kelola, manajemen harus disimpelkan, dan tidak bertele-tele. Lembaga-lembaga yang tak perlu, dibubarkan. 23 kalau perlu ditambah. Kalau lembaga-lembaga yang hambat dan sebabkan pelayanan bertele-tele,” ujar dia.
Jokowi menegaskan, menyiapkan era digital sangat diperlukan ke depan. Oleh karena itu, pelayanan berbasis elektronik disiapkan dan diperlukan.
"Karena yang namanya pelayanan bukan melayani tapi kecepatan, pertama yang namanya di bidang pelayanan. Pelayanan berbasis elektronik e-government, procurement,e-budgeting sangat- sangat diperlukan dalam menyiapkan era digital ke depan,” tutur dia.