Soal Ideologi, Ini Beda Jokowi dan Prabowo Subianto dalam Debat Capres

Baik capres Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto pun sudah memaparkan visi misinya dalam debat capres 2019.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 30 Mar 2019, 21:50 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (dua kiri) saling hormat dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (dua kanan) saat mengikuti debat keempat Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Debat capres 2019 keempat di Shangri-La Hotel Jakarta sedang berlangsung malam ini, Sabtu (30/3/2019). Debat kali ini mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional.

Baik capres Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto pun sudah memaparkan visi misinya dalam debat capres 201.

Soal ideologi, Jokowi mengatakan, menanamkan nilai Pancasila bukan saja hanya dimulai dari Taman Kanak-Kanak atau TK. Tapi dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD).

Sedangkan Prabowo, menegaskan dirinya akan menanamkan nilai Pancasila tanpa pendekatan indoktrinasi. Dia mengutarakan, menanamkan nilai Pancasila tidak selalu harus dengan indoktrinasi.

Berikut soal ideologi yang dilontarkan Jokowi dan Prabowo dalam debat capres 2019 dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Jokowi

Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi dalam debat keempat Pilpres 2019. (Liputan6.com)

Calon Presiden nomor urut 01 Joko widodo atau Jokowi mengatakan, menanamkan nilai Pancasila bukan saja hanya dimulai dari Taman Kanak-Kanak atau TK. Tapi dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Bangunnya Pancasila harus diberikan dalam pendidikan anak-anak kita sejak dari PAUD), TK, SD, SMP, SMA, S1, dan S2," ucap Jokowi di hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

Yang paling penting, kata dia, bagaimana memberikan pendidikan Pancasila ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagaimana anak-anak bisa diajarkan bertoleransi.

"Anak-anak juga harus diajarkan bertoleransi karena kita berbeda agama," jelas Jokowi.

Dia juga menyebut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP yang telah dibentuknya, harus lebih kekinian.

"Lewat visual baik di Facebook, di Instagram, di Twitter. Sehingga relevansi dengan Pancasila ini bisa sambung,"pungkasnya.

 


2. Prabowo Subianto

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberi paparannya dalam debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). Semua pertanyaan dalam debat kedua ini dirahasiakan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menjawab pertanyaan panelis terkait bagaimana menanamkan nilai Pancasila tanpa pendekatan indoktrinasi. Prabowo mengutarakan, menanamkan nilai Pancasila tidak selalu harus dengan indoktrinasi.

"Walau kita tidak mau menggunakan indoktriasi, tapi kita harus memasukkan Pancasila dalam pendidikan bangsa kita. Pendidikan dari kecil dari awal dari usia dini, TK,SD,SMP,SMA, harus dimasukan dalam edukasi, bukan intimidasi," ucap Prabowo dalam debat Pilpres keempat di Hotel Shangrila-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

Menurut Prabowo, Pancasila merupakan kesepakatan para pendiri bangsa, yang menjadikan Indonesia merdeka. KArena itu, generasi saat ini harus memahami nilai-nilai pancasila.

"Jadi generasi penerus harus mengerti dari mana datangnya republik Indonesia, walau tidak indoktrinasi, tapi harus edukatif, harus dimasukan dalam program pendidikan," ucap dia.

Dia pun meminta para tokoh bangsa untuk memberikan cobntaoh bagaiman menerapkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda saat.

"Para pemimpin harus memberi contoh, menyejukkan. Memilih orang tidak boleh memadang suku dan ras, harus politk pemersatu, buikan politik pecah belah," ucap Prabowo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya