Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto terus menyentil terkait anggaran pertahanan RI yang terbilang kecil.
Ini disinyalir akan menyebabkan pertahanan pengamanan RI terhadap luar negeri cenderung lemah.
Pada kesempatan ini, Capres nomor urut 01 Jokowi membantah pertahanan keamanan RI lemah. Menurut dia, pemerintah bahkan cukup berkomitmen menjaga industri kemaritiman Indonesia.
"Penguasaan teknologi persenjataan cyber ini sangat diperlukan kita kedepan. Pemasarang radar maritim kita sudah 11 titik dilakukan dalam rangka jaga kedaulatan RI," tutur dia, Sabtu (30/3/2019).
Baca Juga
Advertisement
Kendati begitu, Jokowi mengakui, saat ini anggaran pertahanan RI memang terbilang kecil jika dibandingkan negara-negara tetangga.
Namun, menurut dia, pemerintah harus memiliki skala prioritas ketika berbicara membangun suatu negara termasuk di dalamnya ketika membangun Indonesia.
"Meski masih kecil dibandingkan negara-negara tetangga. Tetapi kan harus ada skala prioritas. Kita sudah ke infrastruktur, 5 tahun kedepan SDM. Mungkin ketiga bisa jadi anggaran pertahanan," ungkapnya.
Jokowi pun menuturkan, dirinya sama sekali tidak ragu akan kekuatan TNI dan pertahanan Indonesia. "Saya masih percaya kepada TNI untuk pertahankan kedaulatan kita," kata dia.