Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) kembali memamerkan keberhasilan pemerintah merebut 51 persen saham PT Freeport Indonesia dalam debat capres yang digelar di Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Menanggapi hal itu, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai kembalinya Freeport ke pangkuan Ibu Pertiwi memang sudah sesuai kontrak. Dia menilai meski 51 persen saham sudah dikuasai Indonesia tapi justru menguntungkan Freeport McMoran.
"Soal Freeport ya itu sesuai kontrak. Tapi sadar enggak, benefit 81 persen ke mereka. Itu mereka sampaikan ke New York Stock Exchange. 51 persen agak etok-etok pak. Itu laporan mereka sendiri di New York Stock exchange,” ujar Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo mengkritisi soal pengelolaan bandara dan pelabuhan. Ia menilai, pengelolaan bandara dan pelabuhan bukan hanya sekadar masalah ekonomi dan dagang. Akan tetapi, soal masalah keamanan.
"Kita tentara mati untuk keamanan negara, mau perusahaan asing, tetapi tidak bisa terima dengan segala hormat,” kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) menilai Prabowo terlalu kuatir dengan investasi asing. Padahal negara lain juga mengundang investasi asing untuk pembangunan. Apalagi anggaran untuk pembangunan juga terbatas.
"Negara lain juga melakukan karena anggaran kita terbatas, tentu saja undang investasi untuk berinvestasi di Indonesia tapi dalam hal kedaulatan tak akan berikan satu senti," tegas Jokowi.
Selain itu, Jokowi menuturkan, Indonesia mampu mengambilalih kepemilikan saham Freeport menjadi 51 persen dari sebelumnya sembilan persen.