Prabowo: Saya Tidak Kritik TNI, Tapi...

Prabowo mengaku tidak mengkritik TNI saat debat capres. Ini alasannya....

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mar 2019, 09:33 WIB
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat tanya jawab dalam debat keempat Pilpres 2019 yang diselenggarakan KPU di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3). Debat kali ini mengangkat tema tentang ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku tidak mengkritik TNI saat debat capres. Namun hanya menginginkan anggaran pertahanan dan keamanan ditingkatkan.

Menurut dia, ini untuk menjamin wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap aman.

"Saya tidak mengkritik TNI, saya mau anggaran pertahanan ditingkatkan, jangan diputar balik," kata Prabowo usai debat capres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu 30 Maret 2019 malam.

Dia tidak merinci anggaran yang tepat diberikan untuk pertahanan Indonesia karena belum terpilih menjadi presiden. Namun Prabowo menjelaskan, jika kebocoran anggaran Indonesia sebesar Rp 1.000 triliun bisa ditekan, maka bisa digunakan memperbaiki kehidupan masyarakat termasuk meningkatkan anggaran pertahanan.

"Kalau kita bisa hemat, bisa digunakan untuk perbaikan kehidupan bangsa Indonesia. Lembaga pemerintah diperbaiki, lu dengar kan gua ngomong tadi?" ujar Prabowo.

Wakil Ketua Umum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo, Priyo Budi Santoso juga membela Prabowo. Menurut dia, Prabowo bukan tidak percaya pada TNI, namun mengkritik beberapa jenderal TNI, para pejabat kabinet pemerintahan Jokowi yang memberikan laporan asal bapak senang.

"Alat pertahanan kita sudah banyak yang ketinggalan zaman, Sampai ada laporan 20 tahun tidak ada ancaman, ini merupakan laporan yang membahayakan ketika pemimpin tertinggi terhipnotis masalah itu kemudian menganggap enteng terhadap ancaman negara asing," jelasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Soal Indonesia Dipandang Sebelah Mata

Menurut Priyo, yang disampaikan Prabowo ada benarnya. Negara lain memandang Indonesia sebelah mata karena pertahanan negara lemah.

"Pada saat saya jadi wakil ketua DPR, itu negara lain setengah dan anggap enteng, karena memang ada alat pertahanan kita sudah ketinggalan zaman. Jika Pak Prabowo memimpin membuat alutsista disegani, tanpa melupakan prioritas membangun ekonomi kerakyatan."

Sebelumnya, dalam debat keempat Pilpres 2019, Prabowo Subianto, mengatakan di bidang pertahanan dan keamanan saat ini lemah dikarenakan kecilnya anggaran.

"Di bidang pertahanan keamanan kita terlalu lemah, anggaran kita terlalu kecil, ini akan kita perbaiki," kata Prabowo.

Prabowo dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan akan memelihara hubungan baik dengan semua negara.

 

Reporter: Nur Habibie

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya