Warga Badui Akan Berbondong-bondong ke TPS Saat Pemilu 2019 Digelar

Kami bersama warga lainnya akan berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak politiknya dan tidak golput.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2019, 01:02 WIB
Kesenian dan kerajinan khas suku Badui hadir di Bazaar Indonesia Merdeka yang dilaksanakan di Mitra Terrace 27-28 Agustus 2016.

Liputan6.com, Lebak - Masyarakat Badui yang tinggal di kawasan tanah hak ulayat di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, berkomitmen tidak masuk golongan putih atau golput pada pemilihan umum (Pemilu) yang dilaksanakan serentak 17 April 2019.

"Kita sebagai warga tentu wajib berpartisipasi menggunakan hak suara dan tidak golput pada pesta demokrasi itu," kata Santa (45) warga Badui saat dihubungi di Lebak, Minggu (31/3/2019).

Masyarakat Badui memiliki kewajiban untuk berpartisipasi menggunakan hak suara pada Pemilu 2019 untuk memilih presiden, wakil rakyat, dan perwakilan daerah.

Sebab, pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali untuk melahirkan pemimpin yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Karena itu, masyarakat Badui sebagai warga negara yang baik tentu wajib menggunakan hak suara pada pemilu tersebut.

"Kami bersama warga lainnya akan berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak politiknya dan tidak golput," ujarnya.

Pemuka adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Saija mengatakan masyarakat Badui siap melaksanakan pesta demokrasi dengan damai dan aman, namun pilihan suara tergantung hati nurani mereka berdasarkan penilaian rekam jejak calon pemimpin.

"Kami menyerahkan kepada warga Badui untuk pilihan tanpa politik uang," katanya dilansir Antara.

Sementara itu Pengawas Pemilu kawasan hak ulayat masyarakat Badui di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Ardi mengatakan, jumlah warga Badui yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu 2019 tercatat 6.873 jiwa terdiri dari laki-laki 3.641 jiwa dan perempuan 3.232 jiwa dan tersebar di 27 TPS.

Saat ini, masyarakat Badui pada pemilu 2019 kebingungan karena kartu suara tidak ada foto calon wakil rakyat.

Padahal, pemilu sebelumnya terdapat foto dan tulisan nama anggota DPR, DPRD provinsi, kabupaten dan kota.

"Kami berharap KPU hanya tinggal tiga pekan lagi dapat mengoptimalkan sosialisasi pemilu 2019 agar warga Badui memahami dan mengetahui tata cara pencoblosan yang baik dan benar," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya