Liputan6.com, Jakarta - Bagi pecinta otomotif, nama BYD memang tidak asing. Namun, bagi sebagian orang, jenama asal Cina ini belum begitu akrab terdengar, meskipun di negara asalnya, pabrikan ini merupakan salah satu yang menjadi pesaing besar Tesla di pasar kendaraan listrik.
Melansir berbagai sumber, BYD memang terjun di dua pasar sekaligus, yaitu mobil penumpang dan mobil komersial ramah lingkungan.
Advertisement
Berbagai model dihasilkan pabrikan asal Negeri Tirai Bambu ini, mulai dari hatchback, SUV, MPV, sampai bus yang bakal digunakan TransJakarta.
Untuk armada taksi listrik Blue Bird ini memang belum diketahui dengan pasti tipe yang akan digunakan. Namun, jika melihat di negara lain, yang sering digunakan sebagai armada taksi listrik adalah e6.
Hatchback lima penumpang ini memiliki performa cukup mumpuni. Motor penggeraknya bisa menghasilkan tenaga sebesar 90 kW atau 120 Tk dan momen puntir 450 Nm.
Berdasarkan data yang tersedia dalam situs resmi BYD, e6 bisa melaju hingga kecepatan puncak 140 km per jam.
Selanjutnya
Menariknya, jarak tempuh yang mampu ditempuh mencapai 300 km (posisi baterai penuh sampai habis). Ini tentunya sangat menunjang mobilitas taksi yang cukup tinggi.
Kemampuan itu ditunjang penggunaan baterai lithium iron phosphate. Sumber daya e6 dapat diisi ulang tenaganya menggunakan perangkat charging box khusus milik BYD. Durasi pengisiannya juga terbilang singkat, hanya 2 jam.
Di sektor keselamatan dan keamanan, e6 dilengkapi fitur cukup lengkap. Setidaknya ada 6 airbag, posisinya dua di dashboard, dua di belakang jok depan dan dua di samping baris kedua.
Selain itu, ada teknologi ESP (Electronic Stability Program) dan ABS (Anti-locking Brake System) untuk memastikan pengendalian tetap aman.
Advertisement