Bank bjb Tutup Tahun 2018 dengan Kinerja Positif

Optimistis hadapi 2019, bank bjb tutup tahun 2018 dengan kinerja positif.

oleh Cahyu diperbarui 01 Apr 2019, 12:19 WIB
Optimistis hadapi 2019, bank bjb tutup tahun 2018 dengan kinerja positif. (foto: dok. bank bjb)

Liputan6.com, Jakarta bank bjb mampu mencatatkan sejumlah pertumbuhan positif pada 2018. Catatan positif ini dapat dilihat dari raihan laba bersih sebesar Rp 1,55 triliun atau tumbuh 28,1 persen year on year (y-o-y). Angka ini berada di atas pertumbuhan laba bersih industri perbankan per Desember 2018 yang sebesar 10,36 persen y-o-y. Total aset dibukukan menjadi sebesar Rp 120,1 triliun dari semula Rp 114,9 triliun (tumbuh 4,5 persen y-o-y).

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) berhasil dihimpun sebesar Rp 87 triliun. Jumlah ini didorong dari pertumbuhan dana murah, yaitu tabungan sebesar 16 persen, sehingga CASA Ratio naik dari 46,1 persen menjadi sebesar 47,1 persen.

Pencapain tersebut disampaikan oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko yang melaksanakan tugas Direktur Utama bank bjb, Agus Mulyana, saat mengumumkan kinerja keuangan Perseroan Full Year Tahun 2018 di Ballroom 3A Hotel Ritz Carlton Pacific Palace, Jumat (29/3/2019).

Pada acara paparan kinerja tersebut, diketahui pula bahwa Net Interest Income berhasil tumbuh sebesar 3,3 persen y-o-y dan Fee Based Income berhasil tumbuh sebesar 14 persen y-o-y. Sebagai lembaga perbankan yang menjalankan intermediasi, bank bjb juga berhasil mencatat pertumbuhan kredit yang cukup baik, yakni mencapai Rp 75,3 triliun atau berhasil tumbuh sebesar 6,1 persen y-o-y.

Kualitas kredit juga berhasil dijaga dengan baik dengan rasio NPL dapat bertahan di level 1,6 persen atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan yang sebesar 2,37 persen. Tingkat NPL berhasil dijaga pada level 1,6 persen atau berada pada kisaran target bank bjb, yaitu sebesar 1,5 – 2,0 persen.

Guna menunjang pertumbuhan bisnis dan menjalankan misinya sebagai penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah, bank bjb bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program One Village One Company (OVOC). Produk dan layanan bank bjb yang dapat diakses oleh desa melalui program OVOC antara lain layanan pengelolaan dana desa, produk Dana Pensiun yaitu DPLK, layanan agen LAKU PANDAI (Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif) yaitu bjb BiSA, serta berbagai produk dan jasa bank bjb lainnya yang dapat diakses secara mudah oleh warga di pedesaan.

Selain itu, untuk mendorong pertumbuhan Fee Based Income, bank bjb melakukan kolaborasi dengan Samsat Provinsi Jawa Barat melalui inovasi program Samsat Jawa Barat Ngabret (Samsat J’bret). Produk dalam program Samsat J’bret ini antara lain E-Samsat dan T-Samsat, yaitu pembayaran pajak kendaraan bermotor menggunakan produk bank bjb.

Agus mengatakan bahwa bank bjb bertekad untuk selalu meningkatkan dan mempertahankan kinerja perseroan yang sudah dicapai pada akhir 2018.

“Kami siap dan optimistis untuk memberikan dan menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi di tahun 2019 kepada nasabah bank bjb dalam mengembangkan bisnis perbankan yang lebih baik, dan diharapkan bank bjb akan selalu eksis di masa mendatang untuk dapat masuk dalam jajaran 10 besar bank nasional yang berkinerja baik,” ujarnya.

Atas kinerja positif yang berhasil ditorehkan Perseroan, bank bjb berhasil mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya Penghargaan bidang GCG dari IICD (Indonesian Institute for Corporate Directorship) untuk kategori 50 perusahaan publik, Top BUMD 2018 dari Majalah Business News Indonesia, Asean Best Public Companies 2018 peringkat ke 14 dari Stren Value Management, serta Predikat “Sangat Bagus” untuk kinerja keuangan dari Majalah Infobank.

 

 

(*)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya