Liputan6.com, New York - Kerajaan Arab Saudi dilaporkan telah menyadap ponsel milik orang terkaya di dunia, sekaligus Direktur Eksekutif Amazon, Jeff Bezos.
Selain menyadap, Arab Saudi juga diduga telah mencuri data-data Jeff Bezos. Diduga ini dilakukan untuk menekan bos Amazon yang juga memiliki, The Washington Post untuk berhenti mengulas kasus pembunuhan kolumnis mereka, Jamal Khashoggi.
Dilansir dari laman Reuters, Gavin de Becker, konsultan keamanan rekan Jeff Bezos mengatakan jika Arab Saudi diduga telah membocorkan percakapan mesra antara Bezos dengan mantan pembawa acara telivisi perempuan yang diduga kekasihnya, Lauren Sanchez.
Baca Juga
Advertisement
De Becker menambahkan jika ini dilakukan guna menekan Washington Post supaya tidak memberikan kasus Khashoggi ke Agensi Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA).
Jamal Khashoggi dibunuh di Konsulat Arab Saudi, Instanbul pada 2 Oktober 2018. Saat itu, ia hendak ingin mengurus dokumen kependudukannya karena ingin menikahi kekasihnya, Hatice Cengiz.
CIA: Pembunuhan Khashoggi Dilakukan Orang-Orang Suruhan Putra Mahkota
CIA menyimpulkan jika pembunuhan Khashoggi ini dilakukan oleh orang-orang yang diperintahkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
"Para penyelidik dan sejumlah ahli kami menyimpulkan dengan sangat yakin jika Arab Saudi telah mengakses ponsel Bezos, dan mengambil data pribadinya," ujarnya, Minggu (31/3/2019).
Sebelumnya, artikel serta foto-foto tentang hubungan Bezos dan Sanchez muncul di majalah National Enquirer. Menanggapi hal tersebut pada Febuari lalu, Jeff Bezos mengatakan jika majalah tersebut ingin memerasnya.
Saat ini pihaknya telah menyerahkan kasus ini untuk diinvestigasi oleh aparat federal AS.
De Becker menambahkan jika banyak warga AS yang terkejut ketika mengetahui bahwa pemerintah Arab Saudi telah berniat mencelakai Bezos sejak Oktober lalu ketika Washington Post mulai menulis kasus pembunuhan Khashoggi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement