Data Manufaktur AS Redupkan Harga Emas

Emas batangan menyerah setelah data menunjukkan terjadi rebound dalam aktivitas manufaktur AS pada bulan Maret.

oleh Nurmayanti diperbarui 02 Apr 2019, 06:45 WIB
Ilustrasi Harga Emas Turun

Liputan6.com, New York - Harga emas beringsut turun dipicu data manufaktur AS yang menguat dari perkiraan, mengimbangi lesunya angka penjualan ritel. Dengan harga paladium melonjak 3 persen.

Melansir laman Reuters, Selasa (2/4/2019), harga emas di pasar spot merosot 0,2 persen menjadi USD 1.289,20 per ons. Sementara harga emas berjangka AS lebih rendah 0,3 persen menjadi USD 1.294,20 per ounce.

"Penjualan ritel yang buruk jelas memberi emas penarik jangka pendek, terutama pada tingkat di mana tidak terlalu banyak pihak yang ingin menjual secara agresif," kata Tai Wong, Kepala Perdagangan Derivatif Logam Mulia di BMO.

Penjualan ritel AS secara tak terduga turun pada bulan Februari, memperkuat pandangan pertumbuhan ekonomi AS yang lesu pada kuartal pertama. Ini menekan dolar, memperkuat daya tarik emas di antara pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Namun, emas batangan menyerah setelah data menunjukkan terjadi rebound dalam aktivitas manufaktur AS pada bulan Maret.

Data mengikuti angka pengeluaran konsumen yang lebih lemah dari perkiraan pada Januari dan pertumbuhan pendapatan sederhana di Amerika Serikat, mengipasi kekhawatiran bahwa pertumbuhan global yang melambat menyebar ke ekonomi terbesar di dunia.

 

Ilustrasi Harga Emas

Zona euro dan inflasi inti menunjukkan pelambatan pada Maret, mendukung keputusan Bank Sentral Eropa untuk menunda rencana pengetatan kebijakan moneter.

"Kami masih berpikir ekonomi global melambat dalam horizon 12 hingga 18 bulan, terutama di AS, yang seharusnya membantu emas dalam jangka panjang," kata analis Julius Baer, ​​Carsten Menke.

Ekspektasi Federal Reserve AS akan menahan diri dari rencana kenaikan suku bunga dan ketidakpastian di sekitar pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan membantu laju emas, kata para analis.

 Sementara untuk logam mulia lainnya, harga paladium melonjak 3 persen menjadi USD 1.426,25 per ons setelah menurun lebih dari 11 persen minggu lalu.

"Ada lebih banyak sisi positifnya daripada sisi negatifnya, terutama jika ekonomi Tiongkok membaik", kata Wong.

Harga perak naik 0,1 persen lebih rendah menjadi USD 15,11 per ounce, sementara platinum turun 0,1 persen menjadi USD 844,50.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya