Kronologi Penemuan Ikan Mola-Mola yang Terdampar di Teluk Ambon

Bangkai ikan mola-mola ditemukan warga di Teluk Ambon.

oleh Muhammad Fahrur Safi'i diperbarui 02 Apr 2019, 10:33 WIB
Ikan matahari Mola mola (sumber: Linette Grzelak)

Liputan6.com, Jakarta Ditemukan bangkai seekor ikan mola-mola yang terdampar di perairan Teluk Ambon, Minggu (31/3/2019). Bangkai ikan mola-mola ini ditemukan sudah dalam keadaan terapung dekat kerambah milik warga, tak jauh dari Tanjung Martafons, Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon.

Karena penemuan ini maka langsung dilaporkan ke pihak berwenang apalagi ikan mola-mola termasuk spesies ikan yang langka.

Wiwit Handayani selaku Koordinator Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Sorong Satker Ambon, menyampaikan kepada wartawan bahwa ikan tersebut diduga telah mati sejak beberapa hari lalu.

“Sebab, bangkai ikannya mulai membusuk,” kata Wiwit.

Dia mengatakan, untuk penanganan selanjutnya, bangkai ikan tersebut akan dikuburkan agar tidak menimbulkan pencemaran bagi lingkungan sekitar dan juga masyarakat setempat.

Bangkai ikan mola-mola yang ditemukan terdampar itu memiliki ukuran panjang 2,28 meter, dan lebar sirip ke sirip 2,36 meter. Adapun ukuran lebar badan ke badan 1,35 meter, sirip bagian atas 69 sentimeter, dan sirip anal 73 sentimeter.


Penyebab Kematian Belum Diketahui

Dia mengatakan, sejauh ini, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian ikan mola-mola tersebut. Untuk memastikan penyebab kematian ikan langkah itu, pihaknya harus melakukan penelitian mendalam. “Kami tidak bisa melihat penyebabnya dengan kasat mata saja.

Ada banyak faktor, bisa mati secara alami, bisa juga karena yang lain,” sebut dia.

Dia menambahkan, habitat ikan mola-mola ini kebanyakan berada di perairan Bali. Pihaknya sendiri mengaku heran karena ikan tersebut bisa ada di Maluku. “Habitatnya yang kami tahu itu Bali, kalau di sini kami baru tahu itu waktu terdampar kemarin, mungkin saja ikannya terdampar ke sini,” kata dia.


Hasil Pemeriksaan

proses nekropsi ikan mola-mola yang mati di Teluk Ambon (Abdul Karim/Liputan6.com)

Tim akademisi dari Fakultas Perikanan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menduga penyebab kematian ikan mola-mola akibat gangguang pencernaan.

Berdasarkan hasil nekropsi terhadap bangkai ikan purba itu pada pukul 10.00 WIT, Senin 1 April 2019. Tim menemukan sebongkah daging dengan tekstur keras dalam empedu yang menyerupai hati.

Prof J.J. Mosse yang memimpin tim tersebut mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap isi lambung dan empedu ikan tersebut, diketahui ikan purba itu sudah mati sekitar 5 hari yang lalu, hal ini diperkuat dengan rusaknya bagian dalam organ ikan tersebut karena pembusukan.

"Selain itu dari hasil pemeriksaan terhadap segetiga askeriskus dan lapilus yaitu organ ikan yang berguna untuk kesimbangan dan pendengaran dapat diketahui bahwa usia ikan tersebut sekitar 15 tahun," kata J.J Mosse, Senin, 1 April 2019

Menurut Mosse, ikan mola-mola tak biasa memakan daging dengan tekstur keras, seperti ikan lainnya. "Daging itu akan diteliti dulu," ujarnya.

Ikan mola-mola yang disebut ikan purba adalah jenis ikan yang hidup dilaut dalam dengan iklim tropis. Sesekali ikan jenis ini akan muncul dipermukaan air laut untuk menyeimbangkan suhu tubuh setelah lama berada dikedalaman laut.


Pernah Terjadi Sebelumnya

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, seekor ikan mola-mola juga sempat terjerat jaring nelayan di Teluk Ambon. Ikan itu kemudian dibawa nelayan ke Pantai Waihaong, Kecamatan Nusaniwe, oleh nelayan tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya