Jenguk Korban Teror, Aksi Jacinda Ardern Berkerudung dan Ucapkan Salam Viral

Empati yang luar biasa ditunjukkan oleh salah satu pemimpin dunia.

oleh Heri Setiawan diperbarui 02 Apr 2019, 11:05 WIB
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern sambangi Canterbury Refugee Centre di Christchurch, 16 March 2019. (MARTY MELVILLE / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Jacinda Ardern kembali menjadi pusat perhatian publik. Aksi Perdana Menteri Selandia Baru ini dalam pemulihan peristiwa kelam aksi teroris selalu dipuji publik.

Insiden penembakan dua masjid di Kota Christchurch yang terjadi Jumat lalu (15/3/2019) adalah pertama kalinya dalam sejarah negara Selandia Baru. Di mana otoritas lokal menyebutnya sebagai 'tindakan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya'.

Kebrutalan pelaku teror bahkan disiarkan langsung di media sosial. Sejauh ini, korban tewas penembakan menjadi 50 orang, di mana salah satunya adalah warga negara Indonesia.

Usai teror Christchurch, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengimbau perlawanan global pada rasisme. Karena insiden penembakan para jamaah masjid tersebut, Jacinda Ardern menjadi sorotan publik berkat ketegasannya mengutuk aksi teror di negaranya. Tak ayal jika PM Jacinda Ardern dilihat sebagai figur pemimpin dengan rasa empati tinggi.

Dalam pernyataanya Jacinda Ardern sempat menyatakan sebuah kalimat yang membela umat muslim di negaranya. Yang bahkan telah dikutip oleh banyak warganet, termasuk Hillary Clinton, mantan kandidat Presiden Amerika Serikat. Selain ketegasannya mengutuk aksi teror, PM Jacinda Ardern juga banyak dipuji karena kesederhanaannya sebagai Perdana Menteri Selandia Baru termuda dalam 150 tahun.

Namun, baru-baru ini di media sosial kembali viral tentang Jacinda Ardern yang menjenguk korban teror dengan berkerudung serta mengucapkan 'assalamualaikum'. Momen itu Liputan6.com kutip dari akun Twitter @_SJPeace_, Selasa (2/4/2019).


Berkerudung dan Ucapkan Salam

 

Kunjungan PM Selandia Baru yang menjenguk korban teror dengan berkerudung dan mengucapkan salam ini pertama kali diunggah oleh akun Twitter @_SJPeace_. Dalam video yang diunggah pada Senin (1/4/2019) itu telihat Jacinda Ardern memasuki sebuah ruangan di rumah sakit dengan memakai kerudung berwarna hitam yang menutupi sebagian rambutnya.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengunjungi seorang pria yang terluka parah dalam penembakan di Masjid Selandia Baru. Dia masuk menggunakan salam Muslim As-salāmu ʿalaykum 'Salam bagimu' dengan kerudung di kepalanya. SEPERTI INI SEHARUSNYA SEORANG PEMIMPIN,” tulis pengguna akun Twitter tersebut.

Jacinda Ardern memasuki ruangan tersebut sembari mengucapkan salam dengan senyuman ramah yang terpancar dari wajahnya. Jacinda Ardern langsung menyalami korban tersebut sembari menanyakan kondisi, serta ia juga terlihat untuk memberikan motivasi kepada korban tersebut.


Hadir di Tengah Isak Tangis Korban Penembakan

Empati yang ditunjukkan oleh Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern bukanlah pertama kali ia lakukan. Minggu (17/3/2019) beberapa saat setelah kejadian penembakan, Jacinda Ardern terlihat menyapa, berbincang, dan memeluk para pelayat di Masjid Kilbernie di Wellington. Perempuan 38 tahun tersebut hadir di tengah isak tangis dan wajah-wajah tak kuasa menahan perih.

Di kesempatan yang sama, ibu satu anak itu terlihat ikut membaringkan bunga sebagai tanda simpati pada korban penembakan di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru. Waktu itu ia terlihat memakai long sleeve dress berwarna navy yang dipadu stocking hitam.

Boots hitam tampak senada dengan kerudung yang disampirkan. Membawa buket, di sebuah video yang dimuat laman globalnews.ca, PM Selandia Baru itu terlihat menggandeng seorang ibu yang tengah menggendong bocah lelaki.

Jacinda Ardern sempat berpidato di depan para muslim di Christchurch dan mengatakan bahwa Selandia Baru bersatu dalam duka. Ia juga menuturkan, dukungan yang diperlihatkan sekarang adalah wajah sesungguhnya dari Selandia Baru.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya