Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir menilai banyak lulusan perguruan tinggi yang tak sesuai dengan kebutuhan industri.
"Lulusannya tidak sesuai deng kebutuhan (industri). Oleh karena itu, dunia akademik harus ada sharing (dengan) dunia industri," kata Nasir, ditulis Selasa (2/4/2019).
Advertisement
Nasir juga mendorong perguruan tinggi di Indonesia, terutama yang berbadan hukum untuk terus menggenjot publikasi ilmiah dan jumlah guru besar. Nasir melihat saat ini publikasi ilmiah bisa bersaing dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Jumlah publikasi agregat Indonesia saat ini mencapai lebih dari 32 ribu. Angka tersebut, menurut mantan rektor Universitas Diponogoro ini meroket tajam dibandingkan 2015 yang hanya berada di angka 2.500-an saja.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Usulan
Bahkan ia sempat bercerita bahwa dirinya pernah mengajukan usulan untuk mencoba perguruan tinggi dengan rektor dari asing. Hal itu berkaca dari kasus di Singapura yang awalnya banyak dari perguruan tinggi di sana dipimpin bukan dari kalangan pribumi.
"Saya pernah mengusulkan bagaimana rektor dari perguran tinggi asing? Saya dibilang inlander-lah," kata Nasir.
Akhirnya ia berpikir solusinya ialah melalui publikasi. Ia berharap bahwa 11 PTN BH itu bisa menjadi "World Class University" atau universitas kelas dunia melalui publikasi internasionalnya.
Advertisement