Liputan6.com, Jakarta Ada anggapan bahwa karyawan yang tidur siang sebentar adalah pemalas. Namun, hasil temuan terbaru dari sejumlah peneliti tampaknya membawa kabar bahagia untuk karyawan dan perusahaannya.
Dikutip dari Mirror, Senin 1 April 2019, hari kerja yang panjang bisa membuat pegawai kekurangan tidur pada malam hari selama satu jam.
Advertisement
Riset yang dilakukan oleh produsen tempat tidur, Silentnight, dan University of Leeds, Inggris, menunjukkan bahwa perubahan waktu tidur bisa membuat karyawan drop selama empat jam.
Tidur sebentar baik
Pemimpin riset, Nerima Ramlakhan, mengatakan kurang tidur menjadi masalah yang dialami oleh masyarakat Inggris dan berbahaya, terutama bagi anak-anak.
Apalagi, saat ini orang-orang dikelilingi oleh cahaya yang tak natural, sepeti cahaya lampu, komputer, televisi, atau smartphone.
"Cahaya yang seperti ini bisa berdampak terhadap kualitas tidur," kata Nerina.
Walaupun merasa tidur dengan waktu yang lama, kata Nerina, orang akan merasa capek setelah bangun tidur.
Advertisement
Memenuhi kualitas tidur
Belum lagi ditambah kajian bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam, bisa merasakan letih selama empat jam.
"Pimpinan sebaiknya mengizinkan karyawan untuk tidur siang di kantor. Itu bisa membuat perubahan yang besar," kata dia.
Nerina mengatakan tidur siang yang seharusnya diberikan adalah pukul 14.00--16.00.
Dia juga tidak menyarankan untuk tidur siang di atas jam 16.00 karena bisa berpengaruh terhadap jam tidur pada malam hari.
Nerina juga mengatakan kurang tidur bisa menyebabkan penyakit seperti diabetes, depresi, dan serangan jantung.
Penulis : Arie Dwi Budiawati/ Dream.co.id