Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (2/4/2019), IHSG menguat 23,45 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.476,06. Indeks saham LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 1.019,70. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 185 saham menguat. Sedangkan 206 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG dan 140 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.490,07 dan terendah 6.454,98.
Total frekuensi perdagangan saham 390.504 kali dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 89,40 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.220.
Baca Juga
Advertisement
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,64 persen, sektor saham industri dasar susut 0,21 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,13 persen.
Sementara itu, sektor saham pertanian menguat 2,2 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri mendaki 2,07 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,57 persen.
Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham CSIS naik 23,28 persen ke posisi Rp 143 per saham, saham TRIS melonjak 20,72 persen ke posisi Rp 268 per saham, dan saham BRAM mendaki 20 persen ke posisi Rp 9.300 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham BLTA tergelincir 34,52 persen ke posisi Rp 55 per saham, saham MFMI merosot 14,75 persen ke posisi Rp 520 per saham, dan saham ETWA terpangkas 10,71 persen ke posisi Rp 75 per saham.
Bursa saham Asia pun kompak menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei turun 0,02 persen.
Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,21 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,41 persen, indeks saham Thailand naik 0,54 persen.
Sementara itu, indeks saham Shanghai menguat 0,20 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,95 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,45 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menilai, penguatan IHSG didorong tingkat inflasi di Indonesia masih cenderung stabil. Demikian juga fundamental makroekonomi.
"Meredanya sentimen perang dagang dan membaiknya kinerja PMI manufaktur secara global," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
IHSG Menghijau di Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona hijau pada perdagangan saham hari ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa 2 April 2019, IHSG menguat 28,1 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.480,7. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG kembali menguat 31,45 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.484,07.
Indeks saham LQ45 juga naik 0,63 persen ke posisi 1.022,5. Seluruh indeks saham acuan menguat. Sebanyak 117 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 26 saham melemah dan 99 saham diam di tempat.
Pada sesi pertama perdagangan saham hari ini, IHSG berada di level tertinggi 6.485,6 dan terendah 6.474,9.
Total frekuensi perdagangan saham 9.243 kali dengan volume perdagangan 1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 332,6 miliar.
Investor asing beli saham Rp 20,45 miliar di total pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.235.
Seluruh sektor saham menghijau kecuali perdagangan. Penguatan terbesar dipimpin saham keuangan yang naik 0,87 persen. Diikuti sektor saham aneka industri yang naik 0,55 persen dan sektor saham konstruksi naik 0,58 persen.
Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham KBLM naik 6,96 persen ke posisi Rp 246 per saham, saham INCI naik 6,67 persen ke posisi Rp 480 per saham, dan saham PICO naik sebesar 5,07 persen ke posisi Rp 290 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CAKK turun 6,25 persen ke posisi Rp 180 per saham, saham BCAP merosot 5,92 persen ke posisi Rp 159 per saham dan saham CSIS turun 4,31 persen ke posisi Rp 111 per saham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement