Liputan6.com, Jakarta - AirPower bisa dibilang menjadi salah satu perangkat baru Apple yang ditunggu-tunggu fans setianya. Perangkat ini adalah sebuah charger nirkabel serbaguna yang bisa digunakan mengecas beberapa gadget Apple secara bersamaan.
Namun, belum lama ini malah muncul berita mencengangkan, di mana Apple memutuskan batal memproduksi AirPower.
Advertisement
Laporan pertama datang dari TechCrunch, di mana Senior Vice President of Hardware Engineering Apple, Dan Ricco, meminta maaf dan menyatakan bahwa AirPower tidak memenuhi standar Apple.
AirPower sendiri telah diperkenalkan pada 12 September 2017, berbarengan dengan pengumuman iPhone X, iPhone 8, dan iPhone 8 Plus.
AirPower sendiri dijadwalkan akan rilis pada tahun depannya, yakni 2018. Namun sepanjang tahun lalu tak ada kabar soal AirPower.
Apple awalnya masih memiliki harapan atas gadget ini. Diawali dengan adanya gambar terbaru dari AirPower yang sedang mengecas iPhone XS dari website Apple Australia. Di kotak AirPods terbaru pun, terdapat diagram yang menunjukkan cara mengecas AirPods di AirPower.
Namun, semua itu sirna ketika Apple secara resmi membatalkannya dan kita tak akan pernah lagi melihat AirPower.
Mengapa AirPower Tak Penuhi Standar Apple?
Sesuai pernyataan Dan Riccio yang menyebut, "meski setelah banyak sekali upaya, AirPower tidak memenuhi standar tinggi Apple," tentu ada permasalahan di balik hal tersebut.
Usut punya usut, Apple mengungkap permasalahan terjadi di 3D coil yang ada di dalam pad AirPower.
Apple memperkenalkan desain yang cukup ambisius dengan konsep charger nirkabel, di mana bisa mengecas tiga produk berbeda sekaligus.
Tentu ketika coil atau gulungan kawat yang kita kenal di charger nirkabel terlalu dekat satu sama lain, charger sekaligus gadget bisa overheat dan pada situasi buruk bisa meledak.
Advertisement
Reputasi Apple Turun
Dimatikannya AirPower tentu mempengaruhi reputasi Apple. Pasalnya, masyarakat awam melihat gadget AirPower sebagai gadget 'sederhana' saja dan banyak sekali merek third party di luar sana.
Namun di balik itu semua, masyarakat bahkan Apple sendiri tak menyadari bahwa inovasi AirPower sebenarnya tak masuk akal untuk dipraktikkan.
Menurut seorang analis teknologi yakni Dan Ives dari Wedbush Securities, seperti dikutip Phone Arena, ini adalah 'luka lebam untuk Apple.'
Pasalnya, tak cuma teknologi ini diperkenalkan bersamaan dengan iPhone X yang revolusioner, teknologi tersebut juga dipromosikan langsung oleh Tim Cook.
Terlebih lagi, Apple tak cepat-cepat membatalkan AirPower. Apple terlambat hampir satu tahun untuk perilisan, dan akhirnya AirPower dibatalkan hampir dua tahun setelah diperkenalkan.
Menurut Ives, Apple tidak akan rugi secara finansial, tetapi reputasi emas Apple terpukul secara keras, bahkan bisa dipertaruhkan.
Reporter: Indra Cahya
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: