Sebut Video Vulgarnya Hoaks, Ferdinand Hutahahean: Sebagian Benar Foto Saya

Ferdinand Hutahaen membenarkan sebagian foto-foto yang dijadikan video vulgar adalah dirinya

oleh Fachrur Rozie diperbarui 02 Apr 2019, 19:45 WIB
Ketua DPP bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean (Merdeka.com/ Muhammad Genantan)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaen sudah melapor ke Bareskrim Polri terkait beredarnya video vulgar dirinya. Ferdinand menyebut dirinya difitnah dengan tersebarnya video tersebut.

"Saya sudah melaporkannya ke Bareskrim Polri. Saya juga akan ke Kominfo. Itu bukan video, tetapi foto diedit seperti video, Itu fitnah ke saya," ujar Ferdinand kepada Liputan6.com, Selasa (2/4/2019).

Menurut Ferdinand, editan foto-foto dirinya yang dijadikan sebuah video dilakukan oleh oknum yang ingin menjatuhkan dirinya. Meski begitu, Ferdinand tak membantah sebagian foto di video tersebut adalah dirinya.

"Yang jelas bahwa di situ memang ada foto-foto saya yang asli. Foto setengah badan itu memang foto saya di Semarang tahun 2012. Selebihnya itu editan, hoaks," kata dia.

Sebelumnya, akun Twitter Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaen diretas oleh orang tak dikenal. Dalam kontennya, akun Twitter @Ferdinand_Haean menampilkan gambar-gambar tak senonoh alias vulgar.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (2/4/2019), akun tersebut berisikan cuitan yang bernada umpatan. Cuitan mengarah kepada Partai Gerindra, koalisinya dalam Pilpres 2019.

Selain itu, cuitan itu juga menyasar akun Arief Puyono@bumnbersatu. Arief diumpat dengan kata-kata kasar.

Bahkan dalam postingan teratasnya, terlihat gambar wanita yang mengenakan pakaian bikini dengan mata tertutup. Di samping gambar itu, terlihat Prabowo Subianto yang berdiri bersama kader Partai Gerindra.

 

Banner Infografis Hoaks di Tahun Politik Kian Marak. (Liputan6.com/Abdillah)

Pinjam Akun

Menanggapi itu, Ferdinand melalui akun twitter Dahnil Anzar Simanjuntak membantah cuitan itu berasal dari dirinya. Dia menegaskan sejak 28 Maret 2019, akun media sosialnya tidak bisa diakses.

"Akun Twitter saya dan email saya telah diretas oleh pihak-pihak yang menghalalkan kejahatan untuk melanggengkan kekuasaan, bahwa saya sejak tadi malam tidak bisa mengakses email saya dan twitter saya, semua cuitan yang dilakukan oleh entah siapapun melalui akun twitter saya bukan bersumber dari saya dan dilakukan oleh para pejajaht yang dipelihara oleh orang-orang jahat," kata Ferdinand.

Dia meminta kepada masyarakat untuk tidak mempercayai apa pun yang ada dalam konten akun twitternya. Di samping itu, Ferdinand meminta informasi ini dapat disampaikan kepada publik.

"Bang Dahnil dan kawan sekalian mohon disampaikan hal ini kepada publik. Hal ini terjadi sama seperti yang baru saja dialami oleh Ustaz Haikal Hasan, kita ditarget oleh kekuatan yang memang penuh dengan kejahatan," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya