BI Yakin Banyak Dana Masuk ke RI Usai Pemilu

Berkaca pada pemilu 2014, dana yang masuk ke Indonesia mengalir deras pasca berlangsungnya pesta demokrasi.

oleh Septian Deny diperbarui 02 Apr 2019, 20:27 WIB
Teller menunjukkan uang dolar dan rupiah di penukaran uang di Jakarta, Junat (23/11). Nilai tukar dolar AS terpantau terus melemah terhadap rupiah hingga ke level Rp 14.504. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) optimistis aliran dana akan banyak masuk ke Indonesia usai pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu). Sejumlah faktor akan menjadi mendorong masuknya dana tersebut ke dalam negeri.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, berkaca pada pemilu 2014, dana yang masuk ke Indonesia mengalir deras pasca berlangsungnya pesta demokrasi tersebut. Dana yang masuk saat itu mencapai USD 26 miliar.

"Di 2014 pada waktu itu selesai pemilu situasi global saat itu cukup baik. Kita terima inflow USD 26 miliar. Mudah-mudahan setelah pemilu nanti inflow yang masuk ke Indonesia jauh lebih bagus dari tahun lalu," ujar dia di Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Dia menjelaskan, ada sejumlah faktor yang akan mendorong dana masuk ke Indonesia. Pertama, prediksi jika Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan lebih melunak pada tahun ini dan tidak akan kembali menaikkan suku bungannya. Kedua, perang dagang antara AS dan China yang semakin menemukan titik terang.

"Secara global yang ditunggu bahwa The Fed tetap dovish. Kedua, perundingan AS-China mudah-mudahan sudah ada titik temu," kata dia.

Ketiga, dari faktor internal di mana defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) semakin menurun di mana diharapkan menuju ke 2,5 persen. Dan keempat, kondisi di dalam negeri yang diharapkan kondusif pasca pemilu.

"Ketiga, mudah-mudahan CAD kita terkontrol. CAD menuju ke 2,5 persennanti tunggu saja pengumumannya. Keempat, mudah-mudahan setelah pemilu juga ketidakpastian terkait politik sudah hilang. Jadi ya dana-dana bisa masuk ke Indonesia. Lebih baik lagi dan itu kita pantau terus ‎," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dana Investor Asing Capai USD 6,3 Miliar hingga Pertengahan Maret

Petugas melayani nasabah di gerai penukaran mata uang di Ayu Masagung, Jakarta, Senin (13/8). Pada perdagangan jadwal pekan, senin (13/08). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyentuh posisi tertingginya Rp 14.600. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, dana asingyang masuk ke Indonesia hingga pertengahan Maret 2019 mencapai USD 6,3 miliar. Dana tersebut meliputi PMA maupun investasi portofolio.

"Kami sampaikan year to date (ytd) total inflow termasuk PMA maupun nvestasi portofolio USD 6,3 miliar ," kata dia, di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Dari jumlah tersebut, lanjut Perry, total dana yang masuk ke pasar saham dan Surat Berharga Negara atau SBN mencapai Rp 74 triliun. 

"Terdiri dari Rp 62,5 triliun ke SBN dan 11,9 triliun ke saham dan itu menunjukkan bahwa confident terhadap Indonesia bagus, terbukti dari aliran investasi portofolio yang terus ke Indonesia dan juga mengenai PMA," ujar dia. 

Masuk aliran dana asing inilah yang membuat nilai tukar rupiah menjadi lebih stabil. "Karena memang kondisi ekonomi kita inflasi rendah, pertumbuhan ekonomi akan meningkat, current account defisit akan turun, dan juga aliran modal masuk akan besar," ungkap dia.

"Sehingga diharapkan pada triwulan pertama kita harapkan neraca pembayaran (Neraca Pembayaran Indonesia/NPI) kita akan surplus, dengan CAD yang akan turun," tandasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya