Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menunggu proposal dari manajemen PT Asuransi Jiwasraya terkait proses menyelesaikan masalah gagal bayar kepada nasabah di produk JS saving plan.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Riswinandi mengatakan, pemegang saham Asuransi Jiwasraya sudah menyatakan akan melakukan beberapa alternatif untuk memperbaiki kondisi keuangan Jiwasraya.
"Ada beberapa alternatif yang mungkin dijalankan. Nanti juga ada corporate action-nya. Ini yang kami juga lagi tunggu secara lengkap proposal rencananya gimana. Mereka lagi selesaikan," ujar Riswinandi seperti ditulis Rabu (3/4/2019).
Baca Juga
Advertisement
"Kan pemegang saham setelah melakukan alternatif-alternatif yang paling bisa untuk menempatkan perbaikan daripada korporasi ini," lanjut dia.
Memang ada sejumlah alternatif yang bakal ditempuh oleh Jiwasraya. Salah satu lewat penerbitan obligasi. "Itu salah satu alternatif dalam rangka kebutuhan likuiditas. Tapi bentuknya bagaimana ini juga masih dikaji," jelas dia.
Menurut dia, setelah proposal dimasukkan, maka OJK akan dapat menentukan langkah pengawasan lanjutan terhadap Jiwasraya.
"Kami tentu memantau rencana target plan-nya bagaimana, ya kita memantau. tapi tadi yang kita sampaikan, kita belum terima (proposal). Jadi kalau sudah terima, resmi ya kita tinggal pantau. action-nya bagaimana, impelementasi bagaimana? Ada penyimpangan enggak? Sesuai enggak?" tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kementerian BUMN Terus Berupaya Sehatkan Jiwasraya
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara simultan telah menjalankan sejumlah inisiatif dalam upaya pemulihan gangguan likuiditas PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengatakan, saat ini Jiwasraya tengah dalam proses pembentukan anak usaha yang rencananya diberi nama Jiwasraya Putra.
Nantinya, anak usaha tersebut akan memaksimalkan manfaat sinergi BUMN dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Telkomsel (Persero).
BACA JUGA
Di mana keempat BUMN tersebut akan memberikan akses customer base dan distribution channel Jiwasraya selaku penyedia produk asuransi.
"(Sinergi) bisnis asuransi jiwa. Jadi keempat BUMN tersebut dapat eksklusivitas dari Jiwasrayasendiri. Jadi kita welcome," kata Gatot di Jakarta, pada Senin 11 Februari 2019.
Selain itu, dalam rangka mendukung akselerasi pengembangan bisnis perusahaan asuransi tertua di Indonesia tersebut, Kementerian BUMN juga telah menyiapkan upaya lainnya yakni dengan memberikan Jiwasraya saham di PT Fintek Karya Nusantara (Finarya).
Ini merupakan perusahaan sistem pembayaran gabungan BUMN yang awalnya dibentuk oleh Telkomsel. Finarya menawarkan platform LinkAja yang sebelumnya bernama T-Cash.
"Jiwasraya juga kita beri saham di Finarya yang LinkAja, supaya value-nya naik," ucap dia.
Advertisement