Cegah Penumpang Bawa Sampah, MRT Jakarta Buat Program 'Tahan, Simpan, Pungut'

Untuk mencegah warga membawa potensi sampah, Kamaluddin mengaku pihaknya telah menyiapkan langkah sosialisasi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 03 Apr 2019, 13:49 WIB
Penumpang antre menaiki kereta MRT pada hari pertama fase operasi secara komersial (berbayar) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/4). PT MRT Jakarta mulai memberlakukan fase operasi secara komersial (berbayar) dengan potongan harga 50 persen selama April 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta memberlakukan aturan tidak menyediakan tempat sampah di seluruh area stasiun Moda Raya Terpadu (MRT).

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan, lewat kebijakan itu pihaknya ingin mengedukasi masyarakat untuk tidak membawa sesuatu yang berpotensi menjadi sampah di area stasiun.

"Kita ingin masyarakat tidak membawa potensi sampah di stasiun. Misalnya, jangan sampai karena ada tempat sampah lalu ada yang makan atau minum di kereta, bungkusnya dibuang di tempat sampah stasiun," ucap Kamaluddin saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (3/4/2019).

Untuk mencegah warga membawa potensi sampah, Kamaluddin mengaku pihaknya telah menyiapkan langkah sosialisasi. Salah satunya  dengan memasang peringatan bagi para penumpang untuk tidak makan dan minum di stasiun.

"Dari aktivitas makan atau minum itu, penumpah membawa potensi sampah ke dalam stasiun. Ini yang mau kita cegah," ucap dia.

Selain itu, dengan menggandeng sejumlah komunitas masyarakat, PT MRT Jakarta juga membuat program 'Tahan, Simpan, Pungut'.

Program ini bertujuan agar masyarakat menahan diri dari makan dan minum di stasiun, kemudian menyimpan sampah hingga keluar stasiun, dan memungut bila menemukan sampah. 

"Ini terus kita sosialisasikan.Selain itu auran sanksi denda maksimal sebesar Rp 500 ribu juga telah diterapkan bila ada yang terbukti membuang sampah sembaranga," kata dia.

 

 


Dukungan Gubernur Anies

Penumpang menaiki kereta MRT pada hari pertama fase operasi secara komersial (berbayar) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/4). PT MRT Jakarta mulai memberlakukan fase operasi secara komersial (berbayar) dengan potongan harga 50 persen selama April 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendukung langkah pengelola MRT Jakarta yang tidak menyediakan banyak tempat sampah di tiap stasiunnya.

Anies mengatakan, langkah itu bertujuan untuk mendidik masyarakat agar membawa sampahnya ke luar stasiun.

"Stasiun MRT tidak ada tempat sampah, ini bagian dari pendidikan, bahwa sampahnya dibawa, tidak ditinggalkan, jadi stasiun ini bukan tempat sampah. Karena itu sampahnya jangan ditinggal, dibawa," ucap Anies Baswedan usai mendampingi para anggota DPRD DKI menaikin MRT di Stasiun Blok M, Jakarta Selatan, Selasa, 2 April 2019.

Dia pun meminta agar masyarakat pengguna MRT Jakarta untuk saling mengingatkan bila ada yang membuang sampah sembarangan di area stasiun.

"Kalau ada yang buang ingatkan jangan membuang sampah, di sisi lain petugas kita akan selalu bergerak untuk memastikan setiap tempat yang ditinggal dibersihkan, tapi ingat untuk semuanya," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya