Jokowi: Sekarang Semuanya Merasa Seperti Politikus

Jokowi tak ingin keberagaman ini menjadi bibit perpecahan lantatan perbedaan pandangan politik.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Apr 2019, 08:26 WIB
Capres Joko Widodo dan Cawapres Ma'ruf Amin menyapa relawan di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (21/9). Jokowi dan Ma'aruf Amin Akan menuju ke KPU untuk mengambil nomor urut Pilpres pasangan Capres dan Wapres periode 2019-2024. (Merdek.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Sukoharjo - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat untuk menjaga kerukunan agar tak timbul perpercahan di tahun politik. Sebab, menurut dia saat ini masyarakat merasa seperti politikus karena terbawa urusan politik.

Hal tersebut dikatakan Jokowi saat memberikan sambutan dalam peringatan Israk Mikraj 1440 Hijriah di GOR Pandawa Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, Rabu 3 April 2019.

"Kita kadang-kadang terbawa oleh urusan politik, apalagi sekarang ini semuanya sudah merasa seperti politikus semua. Enggak di warung kopi, enggak di warung bakso. Semuanya sudah, kadang-kadang melebih politikus," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan Indonesia adalah negara yang dianugerahi keberagaman, mulai suku, agama, budaya, adat hingga bahasa daerah. Untuk itu dia, tak ingin keberagaman ini menjadi bibit perpecahan lantatan perbedaan pandangan politik.

"Jangan sampai gara-gara urusan pilbup, pilgub, pilpres, kita tidak rukun. Rugi besar bangsa ini," ucap dia.

Jokowi lalu menceritakan kekaguman Ibu Negara Afghanistan, Rula Ghani terhadap kerukunan masyarakat Indonesia. Jokowi pun membandingkan kondisi Indonesia dengan Afganistan, yang dilanda konflik antarsuku.

Dia menyebut Indonesia memiliki 714 suku, sementara Afganistan hanya mempunyai 7 suku. Namun, kata Jokowi, Afganistan yang hanya memiliki 7 suku itu bisa dilanda konflik karena pertikaian 2 suku. Bahkan, hingga kini konflik itu belum juga selesai.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Belajar dari Afghanistan

Mantan Gubernur DKI Jakara itu pun meminta agar konflik yang melanda Afganistan menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia. Terlebih, saat ini masyarakat dihadapi dengan perhelatan politik.

"Apa yang disampaikan oleh Ibu Rula Ghani menjadi evaluasi kita, koreksi kita. Agar kehidupan kita dalam berbangsa bisa lebih baik dari hari ke hari, bisa menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, ukhuwah insaniyah, ukhuwah basyariyah," jelasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya