Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat kuat, bahkan merupakan nomor satu di Asia Tenggara. Hal itu ditegaskan Ryamizard untuk membantah pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat debat keempat pilpres beberapa waktu lalu.
Ryamizard mengatakan hal itu saat mengunjungi Makorem 043/Gatam dalam rangka memberikan pengarahan kepada prajurit TNI dan PNS jajaran Makorem, di Bandarlampung, Rabu, 3 April 2019.
Advertisement
Ryamizard melanjutkan dirinya pernah diwawancarai di Amerika dan mengatakan bahwa pertahanan Indonesia adalah yang terkuat di Asia Tenggara. "Artinya itu omongan netral dan yang bertanya juga tidak tahu siapa-siapa," katanya, seperti dilansir Antara.
Saat mengunjungi Makorem, Menhan memberikan pembekalan terkait masalah pertahanan negara kepada prajurit agar dalam melaksanakan tugas dapat memahami tentang pertahanan negara.
Menhan RI datang ke Makorem 043/Gatam bersama rombongan di antaranya Letjen TNI (Purn) M Thamrin Marzuki, Brigjen TNI Tandiyo Budi Revita, Dir Bela Negara Brigjen TNI Toto Sugiharto, Kapuskompublik Brigjen TNI Iroth Sonny Edhi, Karo TU, Protokol Kolonel Inf Jubei Levianto, Kabag Pam Kolonel Inf Wahyuddin, dan Kabag Protokol serta rombongan lainnya.
Kedatangan Menhan RI tersebut disambut langsung oleh Danrem 043/Gatam Kolenel Taufiq Hanafi berserta jajaran Makorem 043/Gatam.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ucapan Prabowo
Sebelumnya, calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto menilai pertahanan dan keamanan sangat penting bagi negara. Saat ini kondisi pertahanan ini di mata Prabowo masih jauh dari harapan.
"Saya menilai pertahanan Indonesia terlalu lemah, jauh dari yang diharapkan. Kenapa? Karena kita tidak punya uang," kata Prabowo saat debat keempat di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019.
Prabowo juga sempat mengutip sejarawan Yunani mengenai 'yang kuat akan berbuat sekehendaknya, yang lemah harus menderita'. Menurutnya, negara yang sangat kuat bisa berkehendak sesuka mereka.
"Karena itu kita harus menjaga keuangan kita. Ke mana keuangan kita? Keuangan kita, kekayaan kita, harta kita tidak tinggal di Indonesia, karena itu kita lemah," tutur Prabowo.
Advertisement