Gunung Agung Erupsi, Hujan Abu Terjadi di Desa Besakih Karangasem

Petugas BPBD Kabupaten Karangasem saat ini masih melakukan pemantauan di seputaran Pura Besakih dan membagikan masker bagi masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2019, 09:52 WIB
Embusan asap keluar dari kawah Gunung Agung ketika matahari terbit (sunrise) yang terlihat dari Kintamani, Bali, Rabu (13/12). BNPB menegaskan bahwa kondisi Pulau Bali aman bagi wisatawan meski Gunung Agung berstatus siaga. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Agung kembali erupsi sekitar pukul 01.31 Wita, Kamis, (4/4/2019). Letusan ini membuat kolom abu yang teramati mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncaknya atau 5.142 meter di atas permukaan laut. Hal ini dikatakan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Made Rentin.

Selain itu, Rentin menyebutkan, dari laporan petugas BPBD, di seputaran Pura Kiduling Kreteg, Desa Besakih, Karangasem terpapar hujan abu tipis.

Seoerti dikutip dari Antara, petugas BPBD Kabupaten Karangasem saat ini masih melakukan pemantauan di seputaran Pura Besakih dan membagikan masker bagi masyarakat yang melakukan persembahyangan serangkaian Ida Betara Turun Kabeh di pura tersebut.

Rentin menjelaskan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi sekitar 3 menit 37 detik.

Erupsi Gunung Agung terdengar gemuruhnya di Pos Pemantauan Gunungapi di Rendang, Karangasem.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Zona Bahaya

Saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga). Masyarakat pun diminta tidak beraktivitas di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari Kawah Puncak Gunung Agung.

"Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang terbaru," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya