Liputan6.com, Jakarta - Sidang lanjutan perkara penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet kembali dilakukan hari ini, Kamis (4/4/2019).
Sidang tersebut digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) memanggil Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais untuk bersaksi dalam sidang Ratna Sarumpaet.
Advertisement
Selain Amien Rais, JPU juga akan menghadirkan saksi Andika, Yudi, dan Eman Suherman.
Dengan mengenakan baju batik biru, dipadu celana panjang abu-abu, Amien Rais tiba di PN Jaksel pada pukul 08.34 WIB.
Saat memberikan kesaksian, Amien Rais membuka catatan kecil untuk menceritakan dugaan penganiyaan yang dialami oleh terdakwa Ratna Sarumpaet.
Berikut kesaksian Amien Rais untuk kasus Ratna Sarumpaet dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Tahu Ratna Dianiaya dari Medsos
Amien Rais mengatakan, dirinya mengetahui kejadian Ratna Sarumpaet dari melalui salah satu media online dan jejaring media sosial youtube yang diaksesnya pada tanggal 2 Oktober 2018.
"Ada berita tentang Ratna Sarumpaet dianiaya dan kemudian waktu itu juga lihat youtube kelihatan bu Ratna keadaan wajah seperti kena penganiayan berat," ucap Amien Rais, Kamis (4/4/2019).
Amien merespon pemberintaan dengan menghubungi teman-teman di Partai Gerindra guna mengetahui apakah sudah mengetahui kabar penganiayaan.
"Apakah sudah tahu bahwa salah satu tim Badan Pemenangan di Pilpers Ratna Sarumpaet dianiaya sesuai cerita di detik.com," ucap Amien.
"Nah kemudian saya diberitahukan bawah Pak Prabowo sudah mengetahui dan akan menengok Ratna jam 14.30 WIB di Lapangan Polo," lanjut Amien.
Advertisement
2. Jenguk Bersama Prabowo Subianto
Amien Rais kemudian ikut menjenguk Ratna Sarumpaet bersama Prabowo. Tiba di Polo sekira 15.00 WIB. Di situ, Amien bertemu dengan Ratna Sarumpaet.
Selain itu, ada juga Nanik S Deyang, Said Iqbal, dan Fadli Zon. Amien melihat keadan Ratna Sarumpaet seperti tertekan dan sulit bicara.
Pendek kata, Amien pun diceritakan kronologi penganiayaan secara singkat. Tak lama berselang, Prabowo Subianto hadir.
Amien mengusulkan, kasus penganiyaaan agar diangkat ke permukaaan.
"Saya bilang pertama Pak Prabowo harus angkat ke permukaan penganiayaan yang menimpa salah satu Tim BPN di Pilpers," kata Amien.
"Iya tentu, kata Amien Rais menirukan jawaban Prabowo saat itu.
3. Ucapan Maaf
Belakangan, Amien Rais mengetahui bahwa cerita penganiayaan Ratna Sarumpaet adalah bohong.
"Menjelang subuh ada keterangan kepolisian. Saya kaget Loh kalau begitu kemarin tidak seperti yang kita sangka. Paginya bu Ratna di kepung wartawan. Beliau (Ratna) mengatakan saya maaf," ucap Amien.
Mengetahui hal tersebut, Amien bergegas menemui Prabowo Subianto di Lapangan Polo. Tak lama setelah itu, ada konferensi pers untuk mengklarifkasi yang sebelumnya.
"Malam itu juga ada konferensi pers. Pak Prabowo minta maaf," kata Amien.
Advertisement
4. Alasan Diadakannya Konferensi Pers
Tak hanya itu, Amien Rais juga membeberkan alasan diadakannya konferensi pers terkait dengan Ratna Sarumpaet.
Dalam kesaksiannya, Amien menyatakan konferensi Pers yang dilakukannya bersama Prabowo Subianto pada 2 Oktober 2018 untuk merespons beredarnya kabar penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.
Dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum bertanya urgensi konferensi pers yan dilakukan Amien Rais bersama Prabowo. "Apa urgensinya saudara merasa perlu konferensi pers? Kenapa tidak ke polisi?" tanya JPU.
Amien pun menjawab, konferensi pers sebagai reaksi spontan setelah mendengar kabar penganiayaan.
"Jadi waktu itu suasana sipiritual persaudaran bahwa salah satu dari tim BPN mendapat musibah penganiayaan makanya harus kita bela. Kami tidak bisa diam. Makanya malam itu meminta aparat kepolisian bisa menangkap pelakunya," jawab Amien Rais di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).
Amien melanjukan, sebelum konferensi pers dirinya dengan yang lain juga saling bertukar pendapat terkait materi yang dibicarakan.
"Iya minta pendapat semacam pointers. Umumya ini sebuah penganiayaan telah merusak sendi-sendi sebuah demokrasi. Ketika di negara demokrasi ada yang tidak aman lagi berpergian itu bisa merusak demokrasi karena HAM bagian penting dari Demokrasi," ungkap Amien.
5. Mengaku Tak Punya Handphone
Amien Rais mengaku mengetahui kejadian penganiayaan Ratna Sarumpaet dari salah satu media online dan Youtube.
"Ada berita tentang Ratna Sarumpaet dianiaya dan kemudian waktu itu juga lihat Youtube. Kelihatan bu Ratna keadaan wajah seperti kena penganiayan berat," ucap Amien Rais di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).
Mendengar pernyataan Amien Rais, hakim pun bertanya terkait foto-foto lebam yang beredar di media sosial.
"Awalnya tahu di detik.com, kemudian di Youtube. Apakah saksi dikirimin gambar juga?" tanya hakim.
Amien pun menjawab, bahwa dia sama sekali tidak mempunyai foto-foto lebam Ratna Sarumpaet. Sebab, selama ini dia mengaku tidak pernah memakai handphone.
"Sama sekali gak punya WhatsApp. Karena sudah 20 tahun saya tidak punya handphone," ucap Amien.
Hakim kembali mempertegas apakah Amien Rais memliki hanphone. "Handphone ada?" tanya hakim. Sekali lagi dia menjawab, dirinya tak mempunyai handphone.
"Enggak, saya enggak punya handphone," jawab Amien lagi.
Majelis hakim kembali melemparkan pertanyaan. "Lihat Youtube darimana," kata Hakim.
Dewan Kehormatan PAN ini menjawab bahwa dirinya melihat foto-foto lebam Ratna Sarumpaet dari laptop.
"Laptop," timpal Amien.
Hakim lain pun bertanya media yang digunakan Amien Rais untuk berkomunikasi selama kasus ini mencuat.
"Tanggal 3 oktober 2018 ada konferensi pers. Komunikasinya bagaimana?" tanya hakim.
Amien menyatakan, "Supir namanya Ismail punya handphone," ucap Amien.
Advertisement