Dukung Bauran Energi, GEM Gelar Pameran Teknologi Ramah Lingkungan

PT Global Expo Management (GEM) menggelar pameran teknologi ramah lingkungan pada 4 April-6 April 2019 di JIExpo Kemayoran.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2019, 13:30 WIB
Petugas memeriksa panel surya di gedung ESDM, Jakarta, Rabu (2/3/2016). Penggunaan panel surya bisa menurunkan emisi dari yang sebelumnya mengonsumsi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel atau berbasis batubara (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - PT Global Expo Management (GEM) menggelar pameran teknologi ramah lingkungan pada 4 April-6 April 2019 di JIExpo Kemayoran. Pameran ini merupakan salah satu upaya mendukung rencana pemerintah yang menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

Direktur PT Global Expo Management, Baki Lee, mengatakan acara ini berfokus pada inovasi di bidang panel surya, smart lighting, dan inovasi energi terbarukan terutama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap.

Menurut dia, acara bertema 'Empowering Solar Energy for Indonesias Energy Sustainability' ini mendapat dukungan dari sekitar 12 asosiasi. Tak hanya itu, di sela-sela pameran akan diselenggarakan juga forum diskusi untuk membahas perkembangan EBT di Indonesia ke depan.

"Conference ini akan mengangkat tema Empowering Solar Energy for Indonesia’s Energy Sustainability' dimana akan hadir pakar-pakar profesional yang akan membahas perkembangan solar market di Indonesia," kata dia, dalam pembukaan pameran 'The 7th Edition of INAGREENTECH 2019', JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (4/4).

Ketua Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (APERLINDO), John Manoppo mengatakan pameran ini tentu akan menjadi ajang untuk menunjukkan berbagai kreasi dan inovasi di bidang EBT.

"Ini jadi momen yang tepat untuk industri pelistrikan dan pelampuan. menghadirkan banyak solusi dan potensi model produk baru," ungkapnya.

Selain itu, Pameran ini diharapkan dapat menjadi salah satu ajang untuk mengkampanyekan EBT, serta mendukung program pemerintah dalam mencapai target bauran energi 23 persen di 2025.

"Membangkitkan wahana dialog antar disiplin, kampanye EBT, mendorong berkembangnya sistem tenaga surya yang menciptakan produk andal untuk meningkatkan efisiensi," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


RI akan Geser AS Sebagai Produsen Energi Panas Bumi Terbesar di Dunia

Suasana pembangunan PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso, Sulut, Rabu (30/3/2016). PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus mengembangkan energi baru terbarukan yang berfokus pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Indonesia akan menjadi produsen listrik dari energi panas bumi terbesar pada 2022. Indonesia akan menggeser Amerika Serikat (AS). 

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, saat ini kapasitas total Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Indonesia mencapai 1.948,5 Mega Watt (MW).

"Kapasitas terpasang tahun ini 1.948,5 WM dengan target 2.058,5 MW‎," kata Rida, di Kantor Ditjen EBTKE, Jakarta, Jumat (26/10/2018). 

Menurut Rida, seiring dengan beroperasinya PLTP di Indonesia, pasokan listrik dari energi panas bumi pun bertambah.

Bahkan Indonesia akan menyalip posisi AS pada 2022, sebagai negara produsen listrik dari panas bumi terbesar saat ini, dengan daya pasok listrik 3.500 MW.

"2022 kita akan nomor satu mengalahkan Amerika sebagai produsen terbesar di dunia," ujarnya.

Rida mengungkapkan, daya pasok dari energi panas bumi saat ini, membuat Indonesia menjadi negara terbesar kedua penghasil listrik energi panas bumi di dunia, menyalip Filipina dengan kapasitas PLTP‎ 1.600 MW.

‎"Tahun ini kita bisa melweati dalam hal kapasitas teristal dan menggeser Filipina ke nomor 3, kita menjadi ke dua terbesar di dunia," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya