Liputan6.com, Jakarta - Kinerja industri otomotif dalam beberapa tahun belakangan tidak berjalan secara mulus, Berbagai tantangan, seperti proteksi dan perang dagang yang dilakukan oleh beberapa negara membawa dampak yang cukup signifikan bagi pertumbuhan ekspor kendaraan bermotor.
Namun, mengawali tahun ini, sepanjang Januari sampai Februari 2019, ekspor kendaraan utuh (CBU) Toyota tetap tumbuh positif, dengan naik empat persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Untuk volumenya sendiri, tercatat sebanyak 30.550 unit, dan lebih tinggi dibanding pencapaian dua bulan 2018 yang hanya 29.500 unit.
Baca Juga
Advertisement
Model sport utility vehicle (SUV) andalan raksasa asal Jepang, Fortuner kembali menjadi primadona negara lain. Pesaing Mitsubishi Pajero Sport ini, mampu meraih total pengapalan sebanyak 7.890 unit atau berkontribusi sebesar 26 persen sepanjang bulan dua bulan pertama 2019.
Penyumbang ekspor terbesar kedua, adalah Agya (atau disebut Toyota Wigo di negara tujuan ekspornya) dengan volume sebanyak 5.900 unit (19 persen) dari total performa ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota. Tempat ketiga diduduki oleh model SUV kecil Rush, dengan total 5.330 unit (17 persen).
Selain tiga model ekspor favorit tadi, model-model CBU bermerek Toyota produksi Indonesia yang juga turut meramaikan pasar internasional adalah Vios 3,270 unit, Avanza 4.180 unit, Town Ace/ Lite Ace 2.280 unit, serta Kijang Innova, Sienta, dan Yaris dengan total 1.700 unit.
"Pertumbuhan dua bulan pertama ini merupakan sebuah permulaan yang cukup baik dalam memberikan optimisme bagi pencapaian kinerja ekspor yang positif. Kami menargetkan pertumbuhan ekspor tahun 2019 ini naik di atas 5 persen,” ungkap Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Kamis (4/4/2019).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Sementara itu, dari sembilan model ekspor CBU Toyota, dua model SUV menyumbangakan kontribusi besar terhadap ekspor yaitu sebanyak 43 persen. Hal ini tidak lain menunjukkan bahwa tren permintaan pasar global terhadap model SUV sangat tinggi.
"Sebagai salah satu produsen SUV dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi, Toyota Indonesia terus meningkatkan daya saing produk SUV sehingga dapat menjadi salah satu pemain aktif untuk mengisi pasar global tanpa mengesampingkan pemenuhan permintaan konsumen di pasar domestik,”pungkas Bob Azam.
Tidak hanya dalam bentuk kendaraan utuh, TMMIN juga memproduksi dan mengekspor kendaraan setengah jadi/Completely Knock-Down (CKD), mesin utuh, serta komponen kendaraan. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa tingkat kedalaman industri TMMIN sudah tinggi sehingga dipercaya untuk menjadi salah satu basis produksi dan ekspor Toyota di kawasan Asia Pasifik.
Sepanjang Januari 2019, TMMIN berhasil mengapalkan CKD sebanyak 6.500 unit, mesin utuh bensin sebanyak 17.000 unit, mesin utuh etanol sebanyak 1.500 unit, serta komponen kendaraan sebanyak 17 juta buah. Produk-produk ekspor bermerek Toyota ini berhasil merambah ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika.
Advertisement