Liputan6.com, Jakarta - Indo Leather and Footwear (ILF) 2019 kembali hadir memanjakan para pecinta produk berbahan dasar kulit. Tak kurang dari 200 booth, baik dari dalam maupun luar negeri, siap menawarkan barang berbahan dasar kulit, bahkan mesin untuk membuat sepatu, serta alas kaki seperti sepatu dan sandal.
"Dalam negerinya harus kuat. Kami melihat dari Pakistan, India juga sudah masuk. Sudah waktunya industri dalam negeri dipromosikan terus. Tapi, harus berbenah diri, pendalaman struktur dalam negerinya harus kuat," kata perwakilan Kemerterian Perindustrian bidang Kulit dan Alas Kaki Mudori saat konferensi pers di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 4 April 2019.
Baca Juga
Advertisement
Ruangan pameran dipenuhi mesin-mesin canggih pembuat sepatu dari perusahaan luar negeri seperti Jerman, Hongkong, dan Cina. Lembaran-lembaran kulit eksotis dari Indonesia, Pakistan, dan India pun dipamerkan.
Pengunjung bisa melihat-lihat bisnis kulit lokal. Salah satunya adalah Michael Ryandhie dari brand Utama menawarkan produk seperti tas, dompet, serta aksesori lain yang terbuat dari kulit domba dan sapi.
Ada pula Febe Eka Putri dan Sulistyo Ayuningati yang bergelut di usaha kulit reptil seperti ular, biawak, buaya, dan ikan pari.
"Kalau sekarang produk rumahan itu banyak. Biasanya di daerah Garut. Kalau yang besar itu nggak banyak. Apalagi yang bisa menjual sampai ke Eropa. Ada kriteria yang harus dipenuhi," kata Michael Ryandhie, pengusaha kulit dari PT Utama Indonesia.
Indo Leather and Footwear (ILF) 2019 berlangsung dari tanggal 4-6 April 2019 di Jakarta internasional Expo (JI-Expo), Kemayoran, Jakarta Pusat. Anda juga bisa mampir ke beberapa pameran lain seperti digital printing dan K-Beauty yang terselenggara di waktu bersamaan. (Fairuz Fildzah)
Saksikan video pilihan d bawah ini: