Nasib AKP Sulman Setelah Diperiksa Tertutup

Mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz diperiksa secara tertutup, terkait pengakuannya yang menggegerkan karena menyebut polisi diminta menyukseskan capres 01.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 05 Apr 2019, 08:00 WIB
Mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz tengah melakukan konsultasi terhadap perwira menengah Polda Jabar yang mendampinginya (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Badan Pengawas Pemilu Garut, Jawa Barat akhirnya mmeriksa mantan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz, Kamis (4/4/2019) petang. Lantas bagaimana nasib Sulman yang diperiksa secara tertutup tersebut.

Seperti diketahui pengakuan Sulman membuat tensi politik dalam negeri memanas, dalam pengakuannya di salah salah satu LBH di Jakarta, ia mengaku diarahkan Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna untuk memenangkan Capres Jokowi, pada pencoblosan 17 april mendatang.

Komisioner Bawaslu Garut Bidang Penindakan, Asep Nurjaman mengatakan, ada sekitar 15 pertanyaan yang disampaikan kepada Sulman, ihwal pernyataannya yang disampaikan di Jakarta beberapa waktu lalu itu.

"Ada juga tiga kapolsek sebagai sampel dari peserta rapat yang disebut Sulman ada perintah Kapolres untuk mendukung salah satu calon presiden," ujarnya, Jumat (4/42019).

Namun meskipun demikian, ia enggan menyampaikan poin apa saja yang diberikan Sulman berikut tiga Kapolsek dalam klarifikasi siang tadi. Rencananya seluruh keterangan yang disampaikan Sulman dan tiga Kapolsek yang dijadikan sampel, akan menjadi bahan kajian dan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

"Hasil pleno nanti baru akan kami sampaikan dan dipublis sesuai dengan pola pelanggaran berdasarkan Perbawaslu nomor 7 tahun 2018," kata dia.

Sulman tiba di sekretariat Bawaslu Garut sekitar pukul 12.30 WIB dengan berpakaian seragam polisi lengkap, didampingi sejumlah pejabat perwira menengah Polda Jabar. Ia lalu naik ke lantai dua sekretariat Bawaslu  untuk memberikan klarifikasi.

Usai diperiksa sekitar dua jam, Sulman meninggalkan ruangan dengan muka murung. Ia enggan memberikan keterangan kepada awak media yang sejak siang menunggunya.

"Sudah, sudah dijawab ke Bawaslu," katanya. 

Ia buru-buru meninggalkan ruangan Bawaslu kemudian memasuki sebuah mobil dinas, didampingi beberapa perwira polda Jabar yang sejak awal mendampinginya.

"Doakan saja semoga Pilpres 2019 berjalan aman, damai, dan rakyat Indonesia mendapatkan pemimpin yang diharapkan oleh rakyat," katanya. 

 


3 Kapolsek

Beberapa Perwira menengah Polda Jabar nampak tengah mendampingi mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz dalam pemeriksaan di Bawaslu Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Selain Sulman, ada beberapa Kapolsek aktif di Garut yang ikut diperiksa Bawaslu Garut. Kapolsek Garut Kota, Kompol Uus Susilo, Kapolsek Karangpawitan, Kompol Oon Suhendar, dan Kapolsek Kadungora, Kompol Jajang Rahmat.

Kedatangan mereka untuk dimintai keterangan berkaitan dengan pengakuan Sulman mengenai perintah Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna untuk memenangkan salah satu calon Presiden pada pemilihan nanti.

Mereka terlihat mondar mandir memasuki ruangan tempat pemeriksaan berlangsung, namun tidak ada satu pun yang mau memberikan penjelasan kepada awak media yang telah menunggunya.

"Klarifikasi biasa," ujar Kaposek Karangpawitan Kompol Oon Suhendar singkat sambil menyapa kerumunan wartawan.

Kabid Hukum Polda Jabar Kombes Pol Yuslan, yang turut mendampingi Sulman, menolak memberikan keterangan kepada awak media. "Saya hanya mendampingnya selama proses klarifikasi berlangsung," ujarnya singkat.

Kemudian dengan menggunakan mobil Toyota Avanza putih bernomor polisi Z 1547 DU, Sulman dan sejumlah pejabat Polda meninggalkan sekretariat  Bawaslu. Sedangkan sejumlah anggota kepolisian dari Polres Garut hingga petang tadi, masih berada di sekretariat Bawaslu Garut.

Simak video pilihan berikut: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya