Liputan6.com, Jakarta - Menjelang pencoblosan pada 17 April 2019, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengklaim, suara jagoannya di wilayah Jawa Barat mulai unggul dari pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi. Pada Pilpres 2014, suara pasangan capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla kalah dari Prabowo-Hatta di Provinsi Jawa Barat.
"Insyaallah (unggul). Saya kira relatif tipis tapi sudah unggul. Dibandingkan dulu 60 persen dan 40 persen," ucap Juru Bicara TKN, Deddy Mizwar di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 4 April 2019.
Advertisement
Deddy mengatakan, selisih 20 persen menurutnya sangat tinggi. Apalagi Jabar adalah wilayah dengan jumlah penduduk atau pemilih terbesar di Indonesia. Sehingga walaupun unggul tipis, akan berpengaruh besar untuk kemenangan secara nasional.
Namun demikian dia enggan menyebut berapa persentase suara kubu nomor 01 Jokowi-Ma'ruf di wilayah Jabar saat ini. Menurutnya, unggul 1 persen pun tak masalah karena akan berdampak signifikan mengingat jumlah pemilih di Jabar tertinggi di Indonesia.
"Saya kira di seluruh Jabar, ada daerah yang mungkin unggul telak. Ada mungkin yang kalah telak. Tapi secara keseluruhan dari pengamatan dan survei terakhir, kita sudah unggul di Jabar," kata Deddy.
Mantan Wagub Jabar ini menambahkan, ada beberapa kabupaten/kota di mana suara Jokowi-Ma'ruf cukup signifikan, yaitu pada 2014 mengalami kekalahan tapi pada 17 April nanti diprediksi bakal menang.
"Ada daerah yang dulu kalah sekarang sudah menang. Seperti di Sukabumi, Bogor. Inilah yang membuat akhir-akhir ini fitnah semakin gencar," ucap Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Optimistis
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto yakin, pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin akan menang di Jawa Barat pada Pilpres 2019. Dia menyebut pendekatan Jokowi-Maruf berhasil memeluk simpati rakyat, meski di kandang lawan.
"Kemampuan penetrasi Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf di Jawa Barat hasilnya jauh lebih baik dari tingkat penetrasi Prabowo Sandi di Jawa Tengah," ujar Hasto di Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2019).
Menurut dia, penetrasi Prabowo-Sandi di Jateng diwarnai dengan intimidasi kepada kader PDIP. Hal tersebut yang membuat pendekatan mereka gagal.
"Itu bersifat negatif karena masyarakat Indonesia enggak suka model provokasi kekerasan. Itu akan menjadi arus balik bagi paslon 02," kata Hasto.
Selain itu, faktor lain dari paslon 01 seperti dukungan dari Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum menambah kekuatan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"RK terbukti di pemilu lalu mampu jadi pemimpin. Dan Pak Uu di daerah Tasik, Garut, itu kan sangat kuat. PPP juga sudah menata dirinya di bawah kepemimpinan Bapak Suharso Monoarfa. Dengan demikian, Jabar kami optimistis bisa dimenangkan Jokowi-Amin," ucap Hasto.
Dengan segala dukungan yang ada, Hasto yakin akan kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Kami diajarkan untuk optimistis, berpolitik penuh keyakinan dan percaya rakyat akan memilih yang santun yang baik, yang jelas rekam jejaknya. Rakyat juga tak mau gambling memilih yang belum berpengalaman, apalagi yang emosional. Di depan kamera saja Pak Prabowo emosional, apalagi tanpa ada kamera," tandas Hasto.
Advertisement