Cerita Akhir Pekan: 6 Desainer Indonesia yang Angkat Kain Nusantara dalam Koleksinya

Keenam desainer ternama Tanah Air ini melestarikan kearifan lokal kain adati melalui setiap rancangan mereka.

oleh Putu Elmira diperbarui 07 Apr 2019, 08:30 WIB
Didiet Maulana dalam acara Live Artfully yang diselenggarakan oleh Kallista, Kamis (22/9/2016). (Liputan6.com/Annissa Wulan)

Liputan6.com, Jakarta - Keindahan dan keberagaman kearifan lokal Indonesia memang tak terbantahkan. Begitu pula dari dunia fashion, di mana para desainer Tanah Air turut ambil peran dalam rangka pelestarian dengan mengusung kain adati atau kain Nusantara dalam setiap koleksi dan karya yang diciptakan.

Deretan kain Nusantara meliputi batik, lurik, songket, hingga tenun yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Setiap kain juga memiliki karakteristik, motif, tekstur, keindahan, serta makna filosofis tersendiri.

Lantas, desainer-desainer Indonesia mana saja yang melengkapi koleksinya dengan menggunakan kain Nusantara? Simak rangkuman Liputan6.com di bawah ini.

1. Didiet Maulana

Didiet Maulana menjadi salah satu desainer Indonesia yang dikenal menghadirkan sentuhan tenun dalam setiap karyanya. Ia pun mengemas gagasan dan menuangkan kreativitas tersebut dalam sederet busana koleksi dalam label IKAT Indonesia.

Sang desainer ingin melestarikan budaya lewat fashion dan terbukti koleksinya telah mencuri perhatian dunia. Sebut saja koleksi Senandung Nusantara dengan tenun Ikat Denpasar, Klaten, Kediri, dan Sumba yang diboyong ke London Book Fair 2019. Baru-baru ini, Didiet juga menampilkan 10 koleksi dari tenun Donggala di Adiwastra Nusantara 2019.

2. Nonita Respati

Bagi pecinta fashion khususnya kain Nusantara, tentu sudah tidak asing dengan Nonita Respati. Desainer sekaligus Creative Director label Purana ini mengeksplorasi koleksi dengan sentuhan batik tradisional, tenun, hingga tie-dyeing.

Pada Fashion Nation 2019 pada 22 Maret 2019 lalu, Nonita melalui Purana mengusung tema The Artisans untuk koleksi dengan tenun tangan yang memakai pewarna alami dalam proses pewarnaan benang. Sentuhan tenun mendominasi dalam two-piece look, paduan sarong pants dan outerwear.


3. Lulu Lutfi Labibi

Desainer yang mempopulerkan lurik dan teknik drapping saat berkunjung ke kantor Liputan6.com

Lulu Lutfi Labibi merupakan salah satu desainer yang turut ambil bagian mengangkat kain Nusantara. Hal tersebut ia wujudkan dengan menggunakan Lurik Yogyakarta pada setiap rancangannya.

Desainer asal Kota Gudeg ini telah memperkenalkan koleksi luriknya bertema Tepian di Jakarta Fashion Week 2019. Koleksi tersebut melengkapi tiga perjalanan sebelumnya yang meliputi Perjalanan, Tirakat, dan Persimpangan.

4. Amanda Indah Lestari

Amanda Indah Lestari adalah desainer dan Creative Director untuk brand fashion eco-ethical, Lekat. Dalam penciptaan koleksinya, Amanda pun mengangkat kain Nusantara dengan menggunakan tenun Baduy.

Salah satu wujud nyata dari gagasan Lekat dituangkan Amanda dalam lini busana kedua, Lekat Dua yang dipamerkan di Fashion Nation 2019 lalu. Bagaimana ini mengkontruksi ulang pemakaian tenun Baduy, dari awal full tenun kini hanya beberapa bagian saja.


5. Ghea Panggabean

Ghea Panggabean bawa IPMI Trend Show telusuri jalur rempah dan sutra. (Liputan6.com/Gempur M. Surya)

Salah satu desainer ternama Tanah Air, Ghea Panggabean juga mengusung kain Nusantara dalam setiap rancangannya mulai dari batik hingga songket. Ia memulai langkah di era 80-an dengan eksplorasi kain lurik dan jumputan.

Ghea Panggabean mendapat apresiasi Aparel Award sebagai Indonesia's Best Ready to Wear Designers pada 1987. Di tahun yang sama, ia juga menyabet penghargaan Best of ASEAN Designers Award di Singapura dan masuk ke dalam daftar 10 desainer terbaik di ASEAN.

Baru-baru ini, koleksi busana dengan kain Nusantara, songket Sumatera Selatan karya Ghea ditampilkan di Jogja Fashion Festival (JFF) 2019. Koleksi tersebut bertajuk Swarnadwipa.

6. Novita Yunus

Desainer Novita Yunus juga mempersembahkan koleksi-koleksi dengan penggunaan kain Nusantara seperti batik hingga tenun. Ia juga merupakan founder dan Creative Director Batick Chic, sedangkan, NY by Novita Yunus adalah premium brand dari Batik Chic.

Baru-baru ini pada Fashion Nation 2019, Novita Yunus menghadirkan koleksi dengan penggunaan kain tenun seperti Tenun Tuban, Tenun Sumba, Tenun Garut, Songket Bali, Tenun Flores, hingga tenun yang menampilkan teknik Shibori. Tenun Sumba juga dikombinasi bersama kulit domba atau kobra.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya