Liputan6.com, New Delhi - Tokyo Motor Show 2019 diperkirakan akan menjadi panggung bagi all new Honda Jazz. Saat ini, hatchback andalan Honda tersebut terlihat sedang diuji di kawasan Eropa dan Amerika Utara.
Sudah pasti, all new Honda Jazz akan berkamuflase untuk menyembunyikan bagian mana saja yang dapat ubahan. Kamuflase itu jelas membuat penasaran, sampai banyak yang menebak-nebak seperti apa wujudnya nanti.
Baca Juga
Advertisement
Sampai beberapa orang membuat versi render-nya, berdasarkan spy shot yang beredar. Menurut GaadiWaadi, desain Honda Jazz bakalan tak jauh-jauh dari CR-V, Civic, dan Amaze jika di pasar India.
Ada grille tebal di depan dengan dua lampu yang lebih besar dan terintegrasi dengan DRL LED. Sedangkan di belakangnya, ada taillamp LED baru. Desain keseluruhannya bakalan lebih tegas.
Foto-foto spy shot Honda Jazz tak hanya menampilkan eksteriornya, tapi juga interiornya. Dasbor Honda Jazz baru bergaya mengambang alias floating, seperti mobil-mobil kekinian. Dasborya juga disebut mirip dengan dasbor Honda City terbaru.
Ada juga instrument cluster baru, yang tak terlihat jelas pada foto spy shot tersebut.
All new Honda Jazz dipastikan menggunakan platform baru, yang juga dipakai oleh all new Honda City. Itu artinya, Honda Jazz akan memiliki panjang di bawah 4 meter. Mesinnya dikabarkan akan memiliki dua pilihan, bensin dan hybrid.
Sumber: Otosia.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Honda Jazz Disalip Suzuki Baleno, Ini Respons HPM
Penjualan Honda Jazz secara wholesale (pabrik ke dealer) pada Februari 2019 mengalami penurunan yang signifikan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Honda Jazz mencatatkan distribusi sebanyak 986 unit pada Februari 2019 lalu, turun dari 1.423 di Januari.
BACA JUGA
Sementara itu, Suzuki Baleno menjadi mobil hatchback terlaris setelah distribusinya mengalami peningkatan yang signifikan. Pada Februari lalu, angka penjualannya mencapai 1.239 unit. Padahal, di Januari hanya 19 unit.
Menanggapi penurunan penjualan tersebut, Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) menjelaskan, jika untuk penjualan lihat penjualan retail(dealer ke konsumen).
Pasalnya, wholesale hanya untuk penyesuain antara stok di dealer dan permintaan konsumen.
"Dahulu, wholesale kita banyak, karena kita buka dealer banyak. Tahun ini, kita tidak buka dealer banyak, dari 89 dealer sampai 150 dealer," jelas Jonfis saat berbincang dengan wartawan di pabrik HPM, Karawang, Jawa Barat, Selasa (26/3/2019).
Lanjut Jonfis, penyesuaian produksi Honda Jazz ini salah satunya karena untuk produksi Honda Brio yang bakal diekspor.
"Produksi wholesale itu kan terukur, kita tidak overtime. Gaikindo juga sepakat, market masih 1 juta, kita tidak melihat recovery tinggi, mudah-mudahan abis Pemilu kita lihat," tegasnya.
Tak hanya Honda Jazz, penurunan penjualan juga dialami oleh Toyota Yaris dan terbilang cukup siginifikan, lebih dari 50 persen. Tercatat sebanyak 700 unit yang terdistribusi pada Januari dan turun menjadi 306 unit di Februari.
Sementara itu, penjualan secara wholesale Mazda 2 terbilang stabil. Angka distribusi mobil ini naik sedikit dari 117 unit di Januari menjadi 138 unit pada Februari.
Advertisement