Liputan6.com, Washington D.C. - Presiden Donald Trump menunjuk Herman Cain (73) menjadi anggota dewan bank sentral negaranya alias Federal Reserve (the Fed). Cain merupakan mantan CEO Godfather's Pizza sekaligus ketua the Fed di daerah.
Dilaporkan CNBC, Cain sedang menjalani proses pemeriksaan latar belakang demi menjabat posisi ini. Trump yakin sahabatnya itu bisa menjalani proses dengan sukses.
Baca Juga
Advertisement
"Dia adalah orang yang sangat dihormati. Dia adalah sahabat saya. Dia adalah seseorang yang memahami (situasi) dan saya harap segalanya berjalan lancar. Herman Cain adalah pria yang sangat baik," ujar Trump di Oval Office.
Selain pernah memimpin Godfather's Pizza, Hermain Cain sempat menjabat pada the Fed di Kansas City, salah satu jabatannya adalah chairman. Bank itu merupakan satu dari 12 bagian regional the Fed.
Namun, pernyataan Cain di masa lalu tidak selaras dengan agenda Trump saat ini. Pada tahun 2014, ia sempat mengkritik suku bunga Fed yang rendah. Padahal, Presiden Trump ini kerap mengkritik bank sentral karena suku bunga yang tinggi.
Selain Cain, Trump sempat menuai polemik karena berencana mengangkat Stephen Moore sebagai anggota dewan the Fed. Moore yang aktif sebagai penulis ekonomi dipandang kurang mumpuni untuk jabatan tersebut.
Selain vokal mengkritik bank sentral, Cain dan Moore juga sama-sama ekonom konservatif serta mendukung Donald Trump.
Bos The Fed Tak Takut Dipecat Donald Trump
Pemimpin The Federal Reserve Jerome Powell tidak gentar jika dipecat oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Powell pun menyebut hanya mengikuti aturan hukum.
"Saya memiliki masa jabatan selama empat tahun dan saya sepenuhnya berniat untuk mengikutinya," tegas Powell kepada CBS.
Menurut hukum AS, presiden berhak memilih pemimpin the Fed selaku bank sentral negara itu, tetapi presiden tak bisa begitu saja memecat pemimpin the Fed. Sepanjang sejarah AS juga tidak ada preseden pemecatan ketua the Fed oleh presiden AS.
Presiden Trump memang sudah terbuka kesal terhadap The Fed yang kerap menaikkan suku bunga. Namun, the Fed sedang mengambil kebijakan wait-and-see dan menahan laju suku bunga. Powell mengaku langkah itu tidak dipengaruhi oleh retorika Presiden Trump.
"Kami tidak akan pernah menerapkan kebijakan berdasarkan pertimbangan politik," ucap Powell.
Mengenai ekonomi AS, pemimpin the Fed juga optimistis. Ia menyebut tidak melihat adanya resesi ekonomi dalam waktu dekat.
Dia pun turut mengomentari melambatnya ekonomi China dan percaya ekonomi China tidak akan sepenuhnya negatif. "Otoritas China telah menerapkan banyak kebijakan untuk mendukung pertumbuhan di China," ujar Powell.
Advertisement