Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru di Sulawesi Tengah

Pengeboran sumur eksplorasi MOR-001 ini mencapai titik kedalaman akhir 2.300 meter.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Apr 2019, 18:57 WIB
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP (PEP) berhasil menemukan dan mengalirkan cadangan gas sekitar 10 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) melalui Drill Stem Test (DST) pada sumur eksplorasi Morea-001 (MOR-001) di Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Pengeboran sumur eksplorasi MOR-001 ini mencapai titik kedalaman akhir 2.300 meter.

Exploration & New Discovery Project Director PT Pertamina EP Alfian Husein menuturkan, penemuan cadangan gas tersebut dipastikan setelah Tim Exploration Drilling Morea-001 dari Pertamina EP melakukan Drill Stem Test (DST) atau Uji Kandung Lapisan pada batuan karbonat Formasi Mentawa yang sedang berlangsung.

"Selain itu, tim juga berhasil mengalirkan gas sekitar 10 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan diperkirakan akan lebih besar lagi," ungkap dia, Jumat (5/4/2019).

Dia menyebutkan, besaran cadangan tersebut baru akan diketahui dalam beberapa bulan mendatang setelah selesai evaluasi lanjut dan verifikasi cadangan.

Penemuan baru ini didapatkan setelah penemuan cadangan gas dari pengeboran eksplorasi sebelumnya pada 2018 lalu, yakni di struktur Wolai dengan Contingent Resources sekitar 250 Milyar kaki kubik gas (BCFG) plus beberapa juta barel minyak (MMBO).

Kawasan Donggi-Matindok diprediksi masih menyimpan beberapa prospek dan lead yang cukup menjanjikan. Apalagi kegiatan survey seismic 2D maupun 3D baik di daratan maupun di lepas pantai sedang dilakukan, bahkan untuk yang lepas pantai telah selesai pertengahan Maret 2019 lalu.

Penambahan data melalui survey seismic yang lebih detail tersebut PEP lakukan sebagai upaya untuk menambah tingkat keyakinan atau meningkatkan status prospek menjadi prospek siap bor.

Pengeboran tersebut merupakan rencana kerja Pertamina EP di tahun 2019 yang dieksekusi menggunakan rig E-52 dengan kapasitas 1.000 HP milik Pertamina Drilling Service Indonesia (PT PDSI) dengan performance rig yang sangat baik sebagai implementasi sinergi mutual benefit yang membanggakan.

Sebelumnya, Alfian Husein menyampaikan, pada Februari 2019 Exploration Drilling Team Pertamina EP juga berhasil menemukan cadangan migas dari sumur Randuwangi di kawasan Subang Jawa Barat, yang diperkirakan sebesar 15 juta barel setara minyak (MMBOE).

Menurutnya, penemuan cadangan baru migas ini bagi Pertamina EP diperuntukan menjaga tingkat produksi minyak dan gas di area Pertamina EP Asset-3, Jawa Bagian Barat. Sehingga kegiatan eksplorasi di Jawa Bagian Barat juga masih menjanjikan.

"Walaupun dengan ukuran yang tidak terlalu besar, namun tetap bisa ekonomis karena tidak jauh dari fasilitas produksi eksisting," ujar dia.


Cari Pembeli Gas Blok Sakakemang, SKK Migas Tunggu Kajian Repsol

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) masih menunggu hasil pengeboran untuk mencari pembeli gas di B‎lok Migas Sakakemang, Sumatera Selatan‎. Blok ini menjadi temuan besar potensi gas baru.

Kepala Divisi Monetisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Waras Budi Santosa mengatakan, saat ini SKK Migas masih melakukan pertemuan dengan pihak Repsol untuk mendapat hasil pemboran di Blok Sakakemang. Jika sudah ada kepastian maka baru akan dilakukan pencarian pembeli.

"Itu masih pertemuan-pertemuan, nanti kalau mereka sudah ada hasil kajian lagi nambah drill lagi kita siapkan market," kata Waras, di Jakarta, Kamis, (14/3/2019).

Menurut Waras, gas Blok Migas Sakakemang bisa dialokasikan untuk konsumen yang sudah ada maupun konsumen baru yang lokasinya berdekatan dengan blok tersebut.

"Kami akan tutup untuk yang decline pasokan itu untuk memenuhi kebutuhan pembeli eksisting, sekaligus untuk ekspansi kalau ada tambahan-tamabahan," tuturnya.

Waras melanjutkan, kedepannya kebutuhan gas akan meningkat, konsumen ‎yang digadang menyerap gas dari blok migas tersebut adalah PupuK Sriwijaya.

"Karena kita banyak juga kebutuhannya, seperti Pusri itu kan prioritas itu bagaimana nanti kelangsungannya," ujarnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya