Jokowi Pesan ke Masyarakat Sumut Lawan Hoaks

Jokowi juga menegaskan, kabar mengenai akan menghapuskan pendidikan agama bila terpilih di Pilpres 2019, adalah hoaks.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2019, 11:30 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi pidato di depan pendukungnya di Sumatera Utara. (foto: istimewa)

Liputan6.com, Medan - Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi meminta kepada masyarakat melawan isu hoaks menjelang pencoblosan pemilu presiden pada 17 April 2019.

Hal itu dikatakan Jokowi saat silaturahmi dengan pendukungnya, sekaligus kampanye dengan masyarakat Sumatera Utara (Sumut) di Gedung Olah Raga (GOR) Jalan Pancing/Williem Iskandar, Kabupaten Deli Serdang, Jumat 5 April 2019.

Jokowi yang berpasangan dengan cawapres Ma'ruf Amin juga meminta agar seluruh pendukungnya dapat meluruskan kabar bohong, seperti pendidikan agama akan dihapuskan hingga perkawinan sejenis dilegalkan apabila mereka terpilih.

"13 hari lagi, harus bekerja keras. Jangan sampai ada isu-isu, fitnah-fitnah hoaks. Semua harus berani melawan," ucap Jokowi di hadapan ribuan masyarakat pendukung.

"Jangan sampai saya habis dari sini. Dari kampung-kampung, rumah-rumah masuk (hoaks). Semua itu hoaks, itu bohong itu fitnah. Tolong dijawab dan bantu luruskan," lanjutnya.

Jokowi kembali menegaskan, kabar mengenai akan menghapuskan pendidikan agama bila terpilih di Pilpres 2019, adalah hoaks.

"Itu bohong. Kalau Jokowi-Ma'ruf Amin perkawinan sesama jenis diperbolehkan, itu bohong, dan fitnah," tegas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kartu Saksi

Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi pidato di depan pendukungnya di Sumatera Utara. (foto: istimewa)

Jokowi juga menyampaikan programnya melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP). Kartu tersebut berlaku mulai anak sekolah hingga untuk ibu-ibu. Sedangkan KIP Kuliah untuk lulusan SMA/SMK yang ingin meneruskan kuliah. Nantinya anak-anak Indonesia akan diberikan beasiswa lewat KIP Kuliah.

"Baik untuk perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Nanti juga akan ada kartu prakerja untuk lulusan SMA/SMK maupun yang terkena PHK, atau belum bekerja agar bisa ikut pelatihan baik dalam negeri atau luar negeri," terangnya.

"Di dalam negeri akan dilakukan oleh kementerian, BUMN, atau lembaga swasta, sehingga setelah diadakan pelatihan bisa masuk ke dunia kerja dan bekerja," terangnya.

Diungkapkan Jokowi, jika ada yang belum mendapatkan kerja, dengan kartu tersebut akan diberikan insentif honor setiap bulan, dalam kurun waktu tertentu.

Sementara Kartu Sembako Murah diberikan kepada ibu-ibu agar bisa berbelanja dengan diskon yang besar untuk membeli beras, gula, minyak, dan lain-lain.

Hal itu dilakukan supaya anak-anak Indonesia gizinya terpenuhi. Jokowi menegaskan, tiga kartu ini baru aktif tahun depan dan bukan tahun ini, karena ini adalah programnya capres, sehingga dianggarkan dan direncanakan di 2019.

"Makanya, tahun depan bisa keluar," ungkapnya.

Jokowi menambahkan, KIP Kuliah tersebut menjadi salah satu program dirinya dan Ma'ruf Amin, agar anak-anak di Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.

"Ini diperlukan agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Kalau memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, pasti kita bisa bersaing. Ada KIP Kuliah, akan ada jutaan sarjana yang lulus dari universitas atau perguruan tinggi. Tujuannya besarnya ke sana," Jokowi menerangkan. (Reza Efendi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya