Di Lombok, Wapres JK Ungkap Pentingnya Merajut Nilai Kebangsaan

Wapres JK menyampaikan, tujuan dari negara ini juga tidak terlepas dari memajukan suatu bangsa.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2019, 17:20 WIB
Wapres RI, Jusuf Kalla melihat salah satu hasil kerajinan pada Pameran Produk Unggulan Narapidana di Jakarta, Selasa (26/3). Beragam Produk Unggulan Narapidana dari 33 divisi pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham se-Indonesia dipamerkan hingga 29 Maret, mendatang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri acara Silaturahmi Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Jenggala Center (JC) di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (6/4/2019). Acara yang di inisiasi oleh JC NTB ini mempertemukan lintas tokoh masyarakat dan tokoh agama serta pimpinan khsusunya daerah dari Pulau Lombok.

Dalam sambutannya, Wapres JK mengatakan, nilai-nilai kebangsaan menjadi suatu hal penting di dalam membangun suatu negara. Sebab, dengan kebangsaan dapat menjadi ajang persamaan dan kemajuan untuk memajukan suatu bangsa.

"Negara punya batas. Tapi bangsa tidak punya batas. Batasnya adalah perasaan, persatuan dan kemajuan," katanya dalam sambutannya di Hotel Lombok Raya.

Wapres JK menyampaikan, tujuan dari negara ini juga tidak terlepas dari memajukan suatu bangsa. Di mana saat ini, kemajuan negara Indonesia sendiri diakuinya masih berada di level tengah.

"Tujuan kita adalah memajukan bangsa ini, bangsa kita adalah di tengah, kemajuan kita sebelum negara maju, menengah, tapi menengah atas," imbuhnya.

Dipenghujung sambutannya, Wapres JK mengajak seluruh elemen dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif menyukseskan pelaksanaan Pemilu Serentak yakni Pileg dan Pilpres 2019. Jangan sampai, kata dia, adanya perbedaan politik malah memecah belah suatu bangsa.

"Sahabat-sahabat kita lupakan politik untuk bertentangan tapi bagaimana merajut kebangsaan kita. Nah karena itulah maka persatuan kita, apa yang ingin kita capai dan langkahnya, dan apa yang mau kita jalankan kita beruntung untuk kekhususan banyaknya perbedaan," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya