PDIP: Target Prabowo Unggul 25 Persen Suara Perkeruh Suasana Politik

Menurut Charles, opini yang dibentuk dapat memperkeruh situasi politik menjelang pencoblosan 17 April mendatang.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 06 Apr 2019, 21:22 WIB
Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris  menyayangkan pernyataan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang ingin unggul 25 persen dalam Pilpres lantaran khawatir terjadinya pencurian suara belasan persen. 

Dia mencurigai pernyataan Prabowo tersebut untuk membangun opini terkait penyelenggaraan Pilpres 2019 berpotensi diwarnai kecurangan.

"Cara ini sebelumnya kerap digunakan oleh BPN dengan menyuarakan pernyataan yang sangat maksa bahwa hanya kecurangan yang bisa mengalahkan 02," kata politisi PDIP Charles Honoris dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/4/2019).

Menurut Charles, opini yang dibentuk dapat memperkeruh situasi politik menjelang pencoblosan 17 April mendatang. Serta berpotensi menciptakan konflik jika hasil akhir Pemilu tak sesuai kubu 02.

"Opini kecurangan yang dibangun kubu 02 ini sangat berbahaya, bukan hanya karena telah memperkeruh situasi politik yang semakin panas jelang hari pencoblosan, tetapi juga berpotensi menciptakan konflik jika hasil akhir pemilu tidak sesuai keinginan mereka," kata Charles.

Anggota DPR Komisi I ini mengingatkan Pemilu saat ini bukan lagi era Orde Baru yang mana penguasa bisa mengatur hasilnya. Saat ini, menurutnya, berbagai lembaga survei juga sudah memperkirakan hasil akhir Pilpres 2019.

Charles kemudian mengutip hasil survei SMRC pada Januari 2019. Menurut dia, ada sekitar 80 persen masyarakat yang percaya pada integritas KPU dalam menyelenggarakan Pemilu.

"Janganlah setelah melihat banyak survei yang memprediksi 02 kalah telak, lantas opini kecurangan ini dibangun," tegas dia.

Lebih jauh, Charles meminta KPU untuk tetap fokus bekerja dan tidak terpengaruh oleh opini-opini yang dibangun untuk mendeligitimasi penyelenggaraan pemilu yang tinggal beberapa hari ke depan.

Dia juga meminta aparat keamanan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan terkait penyelenggaraan pemilu sejak dini.

"Rakyat sudah memberikan kepercayaan penuh pada KPU untuk menyelenggarakan pesta demokrasi yang jujur dan adil," tandas dia.


Ambisi Menang 25 Persen

Sebelumnya, dalam sebuah acara deklarasi dukungan, Prabowo meminta para guru besar dan cendekiawan yang hadir mengawasi proses pemilu pada 17 April mendatang guna menurut kecurangan.

"Berapa hari lagi kita harus bener-bener turun kita harus atasi niat-niat kecurangan," kata Prabowo di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat, 5 April 2019.

Mantan Danjen Kopassus itu ingin memenangkan pilpres dalam angka besar yakni selisih 25 persen dari capres petahana Joko Widodo.

"Kita harus menang dengan selisih 25 persen. Karena siap akan dicuri sekian belas persen. Hanya itu, hanya itu, usaha kita," ucap Prabowo.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya