Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Dalam orasinya, Prabowo mengatakan Indonesia adalah negara yang sedang sakit. Kekayaan bangsa diambil terus menerus dan hak rakyat diinjak-injak.
"Saya berpandangan bahwa negara kita sedang sakit saudara-saudara sekalian. Ibu pertiwi sedang diperkosa," ucap Prabowo dalam orasinya, Minggu, (7/4/2019).
Advertisement
Kondisi di mana, kata Prabowo, kepala desa diancam, ibu-ibu ditangkap, kiai dan ulama dikejar serta orang tak bersalah di tangkap.
"Saudara Ahmad Dhani meringkuk di penjara sekarang. Hai hakim hai hakim yang memberi ketidakadilan kepada rakyat jangan kau kira kau tidak dicatat," kata Prabowo.
"Hai gubernur, hai bupati, jangan kau kira kau bisa mengancam-mengancam rakyatmu sendiri. Dulu bangsa Indonesia mengusir penjajah sekarang rakyat Indonesia akan mengusir penjah dari bangsa sendiri," lanjut Prabowo.
Prabowo menegaskan, dirinya dan calon wakil presiden Sandiaga Uno tak berniat lain selain bekerja mengabdi pada rakyat.
"Ada yang bilang Prabowo-Sandi, akan mengubah negara Pancasila. Kita akan mendirikan negara khilafah. Ini saya katakan adalah fitnah, fitnah yang kejam. Tapi, tidak laku. Rakyat Indonesia tidak akan terpengaruh saudara-saudara. Betul?," ucap Prabowo.
Menurut Prabowo, ustaz dan kiai selalu mengajarkan mengenai islam yang rahmatan lil alamin. Di mana islam yang damai, menghormati semua agama, suku dan etnis. Untuk itu, Prabowo yakin Indonesia ingin perubahan dan kekayaan kembali ke tangah bangsa.
"Saudara sekalian Prabowo Subianto sudah berapa belas tahun keliling Indonesia dan mengutarakan bahwa kekayaan Indonesia diambil keluar, tapi elite Indonesia selalu tidak membantah tidak menyanggah tapi mengejek. Ditanya mana buktinya. Tahu-tahu tiga hari yang lalu KPK mengatakan yang bocor itu Rp 2.000 triliun.
"Selama ini Prabowo mengatakan Rp 1.000 triliun hilang, KPK mengatakan Rp 2000 triliun hilang. Beberapa tahun lagi bayangkan apa yang bisa kita bangung negara apa yang kita bisa bangun dengan 10 ribu triliun, berapa ratus pabrik yang bisa kiita bangun?," tandas Prabowo.