Liputan6.com, Jakarta Pelaksanaan Kartini Run 2019 di Silang Monas bersamaan dengan Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2019). Kartini Run sendiri merupakan ajang olahraga yang diinisiasi oleh Yayasan Kemala Bhayangkari milik organisasi istri anggota Polri.
Ketua Umum Bhayangkari Tri Suswati Tito Karnavian mengatakan, pelaksanaan Kartini Run 2019 tidak ada kaitannya dengan kegiatan lain. Ajang olahraga itu telah dipersiapkan sejak Oktober 2018, termasuk untuk pemilihan tempat dan tanggal pelaksanaannya.
Advertisement
"Ini sudah direncanakan setengah tahun lalu, sudah kita tentukan waktunya sejak tahun lalu, kemudian izin dari Monas sejak bulan Februari, pendaftaran dan segala macem juga sejak Februari," ujar Tri usai acara di Silang Monas, Jakarta.
Tri menjelaskan, tanggal 7 dipilih sebagai pelaksanaan Kartini Run ke-3 ini karena menimbang padatnya agenda yang terjadi pada April 2019. Hingga akhirnya panitia sepakat Kartini Run dilaksanakan di akhir pekan awal April 2019.
"Tidak ada kaitannya dengan hal-hal lain. Karena ini sudah ditentukan jauh sebelumnya," ucapnya.
Istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian itu menampik, Kartini Run 2019 sengaja dilaksanakan bersamaan dengan jadwal Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK, Senayan. Apalagi kegiatan ini dibuat jauh sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan jadwal kampanye.
Meski begitu, dia tetap menghormati imbauan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang meminta acara Kartini Run 2019 ditunda. Namun imbauan itu tidak bisa dipenuhi lantaran persiapan kegiatan Kartini Run yang sudah sangat matang.
"Ya itu kan imbaun, kita bisa yakinkan bahwa pengamanan, segala macam. Dan buktinya sekarang tidak apa-apa, bahkan yang hadirpun ibu negara dan ibu Gubernur DKI Anies Baswedan. Jadi ini kumpulan para perempuan yang ingin hidup sehat dengan olahraga, tidak ada yang lain," kata Tri menegaskan.
Tri menilai, antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap ajang olahraga tahunan yang sudah tiga kali berjalan ini. Bahkan banyak atlet yang protes karena kuota Kartini Run untuk mereka tahun ini dikurangi dari sebelumnya 7.000 pelari menjadi 5.000 pelari.
"Kami sampai kewalahan sebetulnya. Walaupun ini berbayar Rp 200 ribu tapi mereka sangat antusias untuk mengikutinya. Karena mereka sudah punya pengalaman tahun lalu Kartini Run dilaksanakan dengan rapi, baik, dan tentu hadiahnya menarik," ucapnya.
Saksikan Video Berikut Ini:
Tak Ganggu Kampanye Akbar
Hal yang sama juga disampaikan panitia pelaksana Kartini Run 2019, Reza Pusponegoro. Dia yakin kegiatan olahraga dalam rangka memperingati Hari Kartini ini tidak mengganggu Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK Senayan, Jakarta.
Dia mengakui, panitia menerima imbauan dari Bawaslu agar pelaksanaan Kartini Run 2019 ditunda. Imbauan itu, kata dia, baru disampaikan sehari sebelum acara. Sementara persiapan Kartini Run 2019 sudah final jauh sebelum KPU mengeluarkan jadwal kampanye.
"Saya sih nggak merasa mengganggu siapa-siapa, karena tidak melanggar aturan siapa-siapa juga. Dan pada hari ini ada 4 lomba lari lainnya, di GBK ada Pemilu Run dari KPU, di Tangerang ada BFI Run. Ini (Kartini Run) adalah acara yang ketiga kali, jadi saya rasa kalau mereka memberikan imbauan ya kita mendengar, tapi kita tidak merasa melanggar apa-apa. Dan kita tidak ada berkampanye juga hari ini," kata Reza.
Kartini Run 2019 diikuti oleh sekitar 12 ribu peserta dengan kategori lari 10 K, 5 K, fun walk, kids dash, hingga difabel. Ribuan peserta itu dilepas langsung oleh ibu negara Iriana Jokowi dengan didampingi sejumlah istri pejabat negara.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Kemala Bhayangkari bekerja sama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) dan Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi).
Advertisement