The Blind Chef, Jawara Masterchef AS Musim Ketiga Segera Buka Restoran Perdana

Christine Hà, jawara Masterchef AS musim ketiga terkenal tak hanya karena kemampuan memasak luar biasa, tetapi juga kondisinya sebagai tunanetra.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 08 Apr 2019, 12:45 WIB
Christine Hà, jawara Masterchef AS musim ketiga terkenal tak hanya karena kemampuan memasak luar biasa, tetapi juga kondisinya sebagai tunanetra. (dok. Instagram @theblindcook/https://www.instagram.com/p/BrQkdkOHvGE/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta -  Masih ingat dengan aksi Christine Hà? Pemenang Masterchef Amerika Serikat musim ketiga pada 2012 lalu mencuri perhatian karena ia seorang penyandang tunanetra tetapi memiliki kemampuan memasak luar biasa.

Christine yang dikenal dengan sebutan The Blind Cook membawa kabar terbaru. Ia akan membuka restoran perdananya pada April 2019 ini. Restoran yang mengusung makanan Vietnam itu diberi nama The Blind Goat.

Nama The Blind Goat dipilih berdasarkan zodiak dari Hà. Restoran tersebut akan berlokasi di Houston's Bravery Chef Hall. Dilansir dari laman thisisinsider.com, tanggal pembukaan restoran Hà belum diketahui.

"Menu restoran ini akan mengkombinasikan masakan Vietnam dan masakan dari seluruh dunia," tutur Hà.

Resepnya didapat dari warisan keluarga dan hasil dari hobi berkeliling dunia. Menu yang ada di restoran The Blind Goat juga akan banyak dipengaruhi oleh masakan Asia.

Restoran perdana Hà akan berada di Houston, Amerika Serikat. Kota tersebut termasuk dalam kota yang paling beragam di Amerika.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak restoran baru bermunculan di kota ini yang mencerminkan heterogenitas dan berkembang cukup pesat. Hal tersebut menjadi salah satu alasan jawara Masterchef itu memilih Houston untuk lokasi The Blind Goat.

"Ini adalah suatu yang sangat menyenangkan untuk dibuka pertama di Houston, karena restoran di sana sedang berkembang," tutur Hà.

 

 

 

 

 


Lahir Normal

Christine Hà, jawara Masterchef AS musim ketiga terkenal tak hanya karena kemampuan memasak luar biasa, tetapi juga kondisinya sebagai tunanetra. (dok. Instagram @theblindcook/https://www.instagram.com/p/Br8DeWjn5Ux//Dinny Mutiah)

Perjuangan perempuan itu untuk membuka restoran pertamanya tidaklah mudah. Terlahir dengan penglihatan normal, kondisi kesehatan satu mata Hà mulai memburuk semasa di perguruan tinggi. Ia divonis terserang penyakit neuromyelitis optica.

Saat itulah, ia pertama kali belajar memasak. Seiring meningkatnya keterampilan memasak Hà, kondisi penglihatannya justru makin memburuk. Ia kehilangan seluruh kemampuan penglihatannya.

Meski begitu, dia tetap mempertahankan hasratnya dalam memasak walau harus memulai semuanya dari awal. Dia kemudian menggunakan indra lain untuk mengetahui kualitas memasaknya.

Setelah beradaptasi dengan kondisi barunya, Hà memutuskan untuk mengikuti kompetisi Masterchef. Kemampuan palatnya yang menawan dan keahliannya menciptakan resep membuatnya berhasil mengalahkan lebih dari 30 ribu koki rumah di selurus AS.


Penulis Buku Terlaris

Lambang restoran perdana Christine Hà, chef tunanetra yang juga menjadi pemenang Masterchef AS musim ketiga. (dok. Instagram @theblindcook/https://www.instagram.com/p/BpHndEOA0JL/Dinny Mutiah)

Atas pencapaiannya di Masterchef, Hà berhak mendapatkan hadiah uang tunai 250.000 dolar AS dan buku resep untuk kemenangannya. Hà kemudian menulis buku terlaris New York Times "Recipes From My Home Kitchen: Asian dan American Comfort Food."

Sejak dinobatkan sebagai pemenang Masterchef, Ha telah tampil di berbagai platform berita utama dan diakui atas pencapaian kulinernya. Pada 2014, Hà menerima Penghargaan Prestasi Pribadi Helen Keller dari American Foundation for the Blind, bergabung dengan penerima sebelumnya seperti Ray Charles, Patty Duke, dan Stevie Wonder.

Dia juga menjabat sebagai utusan kuliner untuk Kedutaan Besar Amerika di Yordania, Serbia, Bosnia / Herzegovina, dan Kroasia, ikut menyelenggarakan acara memasak Kanada "Four Senses", dan menjadi juri di MasterChef Vietnam. Terakhir, ia memperoleh penghargaan dari Lamplighter Award pada akhir 2018.

Ia juga rajin berkeliling dunia membagikan semangatnya ke banyak orang. Menurut Hà, makanan memilikikemampuan yang sangat universal untuk menghubungkan orang. (Riyandhiani Kartika D)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya