Alasan Menko Luhut Luncurkan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat

Program Satu Juta Nelayan Berdaulat dilatarbelakangi oleh fakta kekayaan laut Indonesia mencapai USD 2,5 triliun menurut data UNDP pada 2017.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2019, 13:15 WIB
Kementerian Koordinator Bidang Maritim meluncurkan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat di Jakarta. Merdeka.com/Yayuk Agustini Rahayu

Liputan6.com, Jakarta Sebagai upaya membantu nelayan memahami teknologi, Kementerian Koordinator Bidang Maritim meluncurkan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat pada hari ini. Acara peluncuran bertempat di Telkom Landmark Tower, Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan kondisi Indonesia yang mayoritas merupakan wilayah kelautan seharusnya mampu membuat para nelayan hidup sejahtera.

"Indonesia yang besar ini bagus, 70 persen Indonesia adalah laut. Kalau 1 juta nelayan berdaulat itu sangat pantas sekali. Kekayaan kita ya sangat besar. Penduduk kita 269 juta. GDP Rp 1,1 triliun. Muslim 230 juta lebih," kata Luhut, Senin (8/4/2019).

Program Satu Juta Nelayan Berdaulat dilatarbelakangi oleh fakta kekayaan laut Indonesia menurut data UNDP pada tahun 2017 mencapai USD 2,5 triliun per tahun dan baru dapat dimanfaatkan sebesar 7 persen.

Ini karena minimnya teknologi yang dikuasai nelayan nasional yang berjumlah 2,7 juta menurut data KKP 2017.

"Bidang kemaritiman memprakarsai sebuah program yang kami sebut dengan program Satu Juta Nelayan Berdaulat. Program ini akan kami jadikan program unggulan atau prioritas," ujarnya.

Luhut melanjutkan, masalah utama nelayan Indonesia adalah belum adanya dukungan teknologi untuk menemukan lokasi keberadaan ikan secara akurat, real time dan murah. Ikan hasil tangkapan nelayan cepat membusuk, dan harga jual ikan yang murah di kalangan tengkulak.

Masalah lainnya adalah tidak adanya sinyal komunikasi di laut, tidak adanya sarana komunikasi dengan keluarga didarat, transaksi penjualan yang masih konvensional, tidak adanya pertolongan saat terjadi kecelakaan melaut, terbatasnya unit patrol laut untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia, hingga akses permodalan dimana posisi nelayan yang belum bankable.

 


Kedaulatan Ekonomi

Program Satu Juta Nelayan Berdaulat bertujuan meningkatkan kedaulatan ekonomi nelayan Indonesia melalui dukungan teknologi 4.0, meningkatkan tingkat pemanfaatan sumber daya laut dari 7 persen menjadi minimal 17 persen.

Kemudian mengurangi angka kemiskinan nasional hingga 25 persen, dan meningkatkan kedaulatan maritim Indonesia dengan melibatkan nelayan sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan negara

Dalam program ini, nelayan akan dikenalkan dengan teknologi dan diharapkan dapat menjadi solusi sektor maritim di Era Industri 4.0.

Nelayan mendapat dukungan teknologi berupa aplikasi FishOn, yaitu aplikasi berbasis android dengan fitur pencarian ikan, pengawetan ikan, penjualan ikan, komunikasi/chatting, pencatatan hasil tangkapan ikan, panic button untuk permintaan bantuan dalam kondisi darurat, fitur pembayaran elektronik dan fitur belanja kebutuhan sehari-hari yang terhubung dengan koperasi nelayan.

 


Pemanfaatan Sumber Daya Laut

Deretan kapal nelayan terparkir di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (27/12). Nelayan Muara Angke memilih libur melaut karena angin muson barat dan gelombang tinggi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dalam kesempatan serupa, CEO FishOn, Fajar Widisasono mengatakan bahwa melalui dukungan teknologi, nelayan dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya laut yang selama ini hanya 7 persen menjadi 17 persen.

"Nelayan mendapatkan dukungan teknologi dan pemasaran hasil laut yang disediakan oleh FishOn," ujarnya.

Selain itu, terdapat juga aplikasi penjualan dan manajemen gudang untuk koperasi nelayan, aplikasi lelang ikan online yang menghubungkan TPI, nelayan dan pedagang ikan, serta aplikasi website penjualan/e-commerce ikan.

Dukungan akses permodalan untuk menghubungkan nelayan memperoleh kredit produktif dilakukan melalui program kemitraan BUMN maupun kredit usaha rakya (KUR) perbankan. BUMN turut mendukung dengan mengawasi dan membina serta menjamin nelayan agar tetap bisa memenuhi kewajibannya terhadap pemberi modal.

Melalui Program 1 J uta Nelayan Berdaulat, pendapatan nelayan meningkat minimal 10 juta per bulan, terciptanya metode pemasaran hasil laut yang terintegrasi, efisien dengan rantai suplai chain yang pendek, terdatanya informasi persebaran ikan dan juga data eksplorasi penangkapan ikan lengkap dengan harga jualnya, tersedianya laporan pendapatan daerah dari sistem lelang online dan laporan data kecelakaan nelayan dan data pencurian ikan.

Tonton Video Menarik Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya