Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu terjadi di tengah aksi beli investor asing.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (8/4/2019), IHSG melemah 48,28 poin atau 0,75 persen ke poisisi 6.425,73. Indeks saham LQ45 turun 0,59 persen ke posisi 1.015,28. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 261 saham melemah sehingga menekan IHSG. 172 saham menguat dan 117 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.484,14 dan terendah 6.390,71.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagagan saham 397.705 kali dengan volume perdagangan 14,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 726,59 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.163.
Sebagian besar sektor saham merosot kecuali sektor saham keuangan naik 0,03 persen. Sektor saham infrastruktur turun 2,06 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertanian susut 1,3 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 1,23 persen.
Saham-saham yang cetak penguatan antara lain saham APII naik 24,59 persen ke posisi Rp 228 per saham, saham GLOB mendaki 15 persen ke posisi Rp 460 per saham, dan saham AGRS melonjak 6,21 persen ke posisi Rp 308 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham RODA turun 24,66 persen ke posisi Rp 550 per saham, saham HITS merosot 9,49 persen ke posisi Rp 620 per saham, dan saham FREN terpangkas 8,73 persen ke posisi Rp 115 per saham.
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,47 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,04 persen, indeks saham Thailand menanjak 0,12 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,90 persen.
Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei turun 0,21 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,05 persen dan indeks saham Singapura susut 0,22 persen.
Sebelumnya, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menilai tekanan IHSG cenderung karena teknikal.
Tekanan IHSG yang terjadi belum dipengaruhi faktor fundamental. Hal ini mengingat nilai tukar rupiah cenderung menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan cadangan devisa per Maret 2019 naik jadi USD 124,5 miliar.
"Berdasarkan indikator MACD sudah berada di area positif. Sementara itu stochastic dan RSI masih berada di area netral. Meski demikian terlihat pola long black closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
IHSG Sesi I
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada sesi pertama perdagangan saham Senin pekan ini.
Pelemahan IHSG terjadi di tengah nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan cadangan devisa Indonesia meningkat pada Maret 2019.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin 8 April 2019, IHSG melemah 75,54 poin atau 1,17 persen ke posisi 6.398,47.Indeks saham LQ45 susut 1,56 persen ke posisi 1.005,33. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Sebanyak 218 saham melemah sehingga menekan IHSG. 147 saham menguat dan 116 saham diam di tempat.
Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.484,14 dan terendah 6.397,60.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 224.953 kali dengan volume perdagangan 9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 225,65 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke posisi Rp 14.155.
10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham aneka industri turun 2,53 persen, dan bukukan penurunan terbesar.
Disusul sektor saham infrastruktur susut 1,95 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 1,74 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham GHON mendaki 25 persen ke posisi Rp 1.500 per saham, saham GLOB menanjak 16,50 persen ke posisi Rp 466 per saham, dan saham DUTI mendaki 7,8 persen ke posisi Rp 5.875 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham RODA merosot 24,66 persen ke posisi Rp 550 per saham, saham SMRU turun 6,21 persen ke posisi Rp 332 per saham, dan saham IMAS tergelincir 5,58 persen ke posisi Rp 2.540 per saham.
Advertisement
Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada pembukaan perdagangan saham Senin ini. Di awal perdagangan IHSG menguat namun kemudian mengalami tekanan dan memerah.
Pada pembukaan perdagangan saham, Senin 8 April 2019, pukul 09.00 WIB, IHSG naik 7,25 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.481,24. Namun beberapa menit kemudian mengalami tekanan dan turun 15 poin atau 0,23 persen ke 6.459,99.
Indeks saham LQ45 naik 0,11 persen ke posisi 1.022,72. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.484,14 dan terendah 6.457,23.
Sebanyak 117 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 60 saham melemah dan 109 saham diam ditempat.
Total frekuensi perdagangan saham 13.956 kali dengan volume perdagangan 811 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 316 miliar. Investor asing beli saham Rp 18 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.150.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor aneka industri susut 0,52 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 0,61 persen.
Sementara itu, sektor saham pertambangan mendaki 0,34 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham kontruksi naik 0,42 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,13 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham GLOB naik 20 persen ke posisi Rp 480 per saham, saham TIRA mendaki 18,81 persen ke posisi Rp 240 per saham, dan saham AHAB menguat 15 persen ke posisi Rp 69 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham HITS merosot 12,41 persen ke posisi Rp 600 per saham, saham GHON tergelincir 10 persen ke posisi Rp 1.080 per saham, dan saham DART terpangkas 9,68 persen ke posisi Rp 280 per saham.