Liputan6.com, Los Angeles - Nama Halsey, kini dikenal sebagai salah satu penyanyi kondang yang menjadi salah satu nomine Grammy Awards 2017. Namun sebelum meraih semua kesuksesan ini, ia punya masa lalu yang terbilang kelam.
Pelantun "Closer" ini ternyata pernah hidup terlunta-lunta sebagai gelandangan.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini diceritakan Halsey saat berbicara dalam sebuah acara amal yang bertujuan untuk membantu para remaja yang terpaksa menjadi tunawisma. Dilansir dari E! News, Senin (8/4/2019), penyanyi berusia 24 tahun tersebut menceritakan kerasnya kehidupan di jalan.
Saking putus asanya, ia bahkan sempat berpikir untuk bertahan hidup sebagai seorang pekerja seks.
"Waktu aku tinggal di New York, aku masih remaja. [Saat] temanku memilih dekorasi untuk kamar asramanya, aku berdebat dengan diriku sendiri apa aku sebaiknya membiarkan orang asing menjamahku supaya aku bisa beli makan," tutur Halsey.
Diusir Orangtua
Dalam wawancara dengan Rolling Stone tiga tahun lalu, Halsey memang pernah mengaku bahwa ia sempat hidup sebagai gelandangan. Orangtua penyanyi bernama asli Ashley Nicolette Frangipane ini, mengusirnya setelah ia keluar dari community college.
Halsey mengaku ini terjadi bukan karena orangtuanya tak menyayanginya atau ia melakukan hal buruk.
"Sejumlah kejadian buruk membawaku kepada posisi itu, dan ini bisa terjadi kepada semua orang," tuturnya dalam wawancara tersebut.
Advertisement
Bertemu Label Rekaman
Dalam wawancara itu, Halsey juga mengaku ia sering menenggak minuman energi agar ia tak jatuh tertidur. Pasalnya, ia khawatir bakal diculik atau menjadi korban perkosaan.
Beruntung, ia memiliki sebuah kaset demo, yang ia serahkan kepada seorang agen dari Capitol Music Group. Dari sinilah kehidupan Halsey mulai berubah.
"Waktu aku bertemu dengannya, rambutku awut-awutan. Aku membawa satu demo di kantongku, dan aku membawa tas duffel abu-abu. Duduk di kubikel kantornya, dia berkata, 'Apa isi tas itu?' aku menjawab sambil menatap matanya, 'Ini rumahku'."