Nasihat Kakek yang Diingat Orang Terkaya di Dunia

Nasihat apa yang diingat orang terkaya di dunia, Jeff Bezos?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Apr 2019, 21:00 WIB
Jeff Bezos (AP Photo/Ted S. Warren, File)

Liputan6.com, Princeton - Orang terkaya di dunia, Jeff Bezos, sempat menceritakan nasihat kakeknya yang terus dia ingat semenjak usianya 10 tahun. Ucapan kakeknya itu sempat ia bagikan ke wisudawan Universitas Princeton pada tahun 2010 lalu.

Dalam pidato tersebut, Jeff Bezos membagikan 12 pertanyaan penting untuk ditanyakan dalam hidup, sekaligus menyampaikan nasihat penting dari sang kakek mengenai pilihan: antara menjadi cerdas dan baik hati.

Dikutip dari situs resmi Universitas Princeton, Bezos mengingat ketika usianya 10 tahun, ia pernah kesal karena neneknya merokok di mobil. Bezos yang cerdas pun langsung mengingat bahwa merokok membahayakan nyawa.

Bocah yang kelak akan menjadi orang terkaya di dunia itu lantas berkata ke sang nenek: "Tiap dua menit menghisap rokok, kamu telah merenggut sembilan tahun kehidupanmu!"

Bezos berharap dipuji atas kalkulasi aritmatikanya. Nyatanya, ia masih ingat jelas bagaimana sang nenek malah menangis dan sang kakek menyetop mobil lalu mengajak Bezos keluar kendaraan.

"Kakek saya menatap ke arah saya, dan setelah sedikit keheningan, ia dengan lembut dan tenang berkata, 'Jeff, suatu hari kami akan memahami bahwa lebih sulit menjadi baik hati ketimbang cerdas,'" ujar Bezos mengenang nasihat kakeknya.

Kepada wisudawan Princeton, miliarder itu menjelaskan nasihat itu sang kakek membuatnya paham bedanya bakat dan pilihan. Menurut Bezos, kecerdesan merupakan karunia yang ia dapat, sementara berbuat baik merupakan pilihan, dan pilihan merupakan hal yang lebih sulit. 

Ucapan Bezos mengenai pilihan juga berdasarkan pada pengalamannya. Dan keputusannya untuk mengambil pilihan sulit menjadikannya orang terkaya di dunia. Bagaimana ceritanya?

 


Berdasarkan Pengalaman Sendiri

Amazon

Bezos menjelaskan bahwa orang cerdas pun tetap perlu memilih keputusan yang besar untuk meraih hal besar pula. Ini ia alami sendiri ketika mengambil keputusan untuk membangun Amazon.

Kala itu, Bezos harus memilih untuk meninggalkan pekerjaannya yang nyaman di sektor finansial demi mengejar visinya untuk mendirikan Amazon. 

Bezos berkata bangga bisa mengambil keputusan yang sedemikian berani. ""Saya mengambil jalan yang kurang aman demi mengikuti passion saya, dan saya sekarang bangga pada keputusan itu," ujar Bezos.

Sang orang terkaya itu juga merupakan alumnus Universitas Princeton yang merupakan bagian dari universitas bergengsi: Ivy League. Bezos merupakan lulusan teknik elekto dan menyelesaikan studinya pada 1986 silam.


12 Pertanyaan Penting Versi Jeff Bezos

Jeff Bezos, pendiri dan CEO Amazon. (Foto: Forbes.com)

Dalam pidatonya yang sama, Jeff Bezos juga memberikan 12 pertanyaan penting tentang kehidupan yang perlu dijawab. Berikut pertanyaan inspiratif tersebut: 

1. Akankah kamu merasa bangga atas bakatmu atau bangga pada pilihanmu?

2. Bagaimana caramu memakai bakat yang kamu miliki? Pilihan apa yang akan kamu buat?

3. Akankah inersia (takut untuk berubah -red) menjadi pemandu untukmu, atau akankah kamu mengikuti passion-mu?

4. Akankah kamu mengikuti dogma, atau akankah kamu menjadi original?

5. Akankah kamu memilih sebuah kehidupan yang santai, atau kehidupan yang melayani dan berpetualan?

6. Akankah kamu layu karena dikritik, atau akankah kamu mengikuti keyakinanmu?

7. Akankah kamu abai ketika salah, atau akankah kamu meminta maaf?

8. Akankah kamu melindungi hatimu dari penolakan, atau akankah kamu mengambil tindakan ketika jatuh cinta?

9. Akankah kamu bermain aman, atau akankah kamu sedikit nakal?

10. Ketika situasi sulit, akankah kamu menyerah, atau akankah kamu terus mengejar?

11. Akankah kamu menjadi orang sinis, atau akankah kamu membangun?

12. Akankah kamu memilih menjadi cerdas dengan mengorbankan orang lain, atau akankah kamu memilih menjadi orang yang baik?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya