Liputan6.com, Winiary - Pada Abad ke-18, ada sesosok jenderal yang ditakuti musuh-musuhnya ketika memimpin perang. Ia adalah seorang perwira kavaleri kelahiran Polandia yang terlibat dalam Perang Revolusi Amerika Serikat.
Kazimierz Michał Władysław Wiktor Pułaski atau akrab disapa Casimir Pulaski adalah orang yang berjasa melatih prajurit dan pasukan berkuda Angkatan Bersenjata AS dalam Revolusi Amerika.
Advertisement
Di Polandia, perwira ini dikenal dengan nama Kazimierz Pułaski. Gagah berani dan disegani lawan, siapa sangka Pulaski bukanlah seorang pria seperti yang selama ini diketahui oleh kebanyakan penduduk dunia. Demikian pula menurut catatan sejarah.
Kata para peneliti yang dikutip dari BBC, Senin (8/4/2019), prajurit kelahiran 6 Maret 1745 di Winiary, Warka tersebut adalah wanita atau hermafrodit. Anggapan ini didasarkan pada studi yang dilakukan terhadap kerangka Pulaski pada 20 tahun lalu.
Menurut mereka, tulang-tulang komandan militer tersebut mirip dengan karakteristik perempuan, meski periset sebelumnya tidak dapat membuktikan bahwa temuan itu adalah Pulaski.
Namun kini, tes DNA yang dijalankan terhadap sisa-sisa tubuh manusia itu mengkonfirmasi bahwa kerangka tersebut memang milik Casimir Pulaski.
Temuan para arkeolog ini dituangkan dalam film dokumenter pada TV kabel Smithsonian Channel berjudul "America's Hidden Stories: The General Was Female?" pada 8 April.
Charles Merbs, antropolog forensik di Arizona State University (ASU), mengatakan bahwa ia memeriksa tulang-tulang tersebut bersama rekan seprofesinya, Dr Karen Burns, dari University of Georgia.
"Dr Burns berkata kepada saya sebelum saya masuk, 'masuklah dan jangan keluar sembari menjerit'," kenangnya.
"Dia mempelajarinya dengan sangat hati-hati dan teliti. Aku masuk dan segera melihat langsung apa yang dia maksud. Kerangka itu adalah kerangka perempuan."
Sekilas Tentang Sang Jenderal
Casimir Pulaski adalah seorang bangsawan yang bergabung dengan pasukan George Washington dan bertempur melawan pasukan Inggris pada 1777. Ia dianggap sebagai pahlawan perang di Polandia dan AS.
Ia lahir di Warsawa pada 6 Maret 1745 dan sudah tertarik dengan dunia politik sejak usia dini.
Saat masih remaja, ia pernah kabur ke Paris lantaran memperjuangkan kemerdekaan Polandia yang dilarang oleh Rusia.
Di Prancis, ia bertemu dengan revolusioner Negeri Paman Sam, Benjamin Franklin, yang meyakinkannya untuk mendukung koloni yang berperang melawan Inggris dalam Revolusi Amerika.
Pulaski diyakini telah menyelamatkan hidup presiden pertama AS, George Washington, pada tahun 1777 dalam Battle of Brandywine, menemukan rute pelarian yang bisa dilalui oleh Washington dan tentaranya.
Pada 14 Desember 1779, Pulaski wafat di George Washington's Mount Vernon, Mount Vernon, Virginia, dalam usia 34 tahun. Ia mangkat setelah terluka fatal saat pengepungan Savannah.
Saat meninggal, kerabat Pulaski menyimpan tuang-tulang sang jenderal di dalam sebuah wadah logam yang ditanam di bawah monumen di Savannah, Georgia.
Jadi ketika monumen itu dibongkar sekitar dua dekade lalu, para peneliti dapat menggali dan mempelajari kerangka Pulaski.
Advertisement
Cara Memastika Tulang-Tulang Itu Adalah Pulaski
Setelah pengungkapan ini, para tim peneliti harus membuktikan bahwa tulang-tulang itu adalah benar milik Pulaski dan bukan merupakan sisa-sisa orang lain.
Pertama, para ahli mempelajari luka yang ada di tengkorak, yang disebabkan karena jatuh dari kuda saat pertempuran. Kedua, mereka menguji DNA kerangka itu.
Karena jenis DNA yang perlu mereka uji diwarisi dari wanita, Dr Merbs dan Dr Burns melacak keturunan Pulaski untuk mencocokkannya.
Tetapi pengujian pada saat itu tidak cukup membuktikan dan ilmuwan tidak bisa mendapatkan hasil apa pun. Tulang-tulang itu dimakamkan kembali di sebelah monumen dan hasil yang mereka dapatkan digolongkan sebagai "pendapat".
Masalah ini sempat dilupakan, sampai ketika akhirnya, tiga peneliti lain memutuskan untuk melihat kembali kerangka itu dan mencoba peruntungan lain: berharap bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dengan teknologi yang lebih mutakhir.
Ketika mereka menguji tulang-tulang itu, kecocokannya positif. DNA kerangka tersebut "identik" dengan keturunan Pulaski.
Dr Merbs mengatakan, tidak mungkin bahwa Pulaski yang dibesarkan sebagai laki-laki, aslinya adalah perempuan atau hermafrodit. Bahkaan menurutnya, ada sesuatu yang salah. "Dahulu, tidak ada seorang pun yang tahu," tambahnya.
Sementara itu, PBB menyebut hingga 1,7% populasi dunia dilahirkan dengan sifat hermafrodit, yang berarti bahwa mereka dilahirkan dengan karakteristik seks pria dan wanita.