Pengungsi Banjir di Kabupaten Bandung Bertambah, Ini yang Dibutuhkan

Data terakhir yang diterima Liputan6.com menunjukkan jumlah pengungsi akibat banjir di Kabupaten Bandung bertambah menjadi 16.443 KK.

oleh Arie Nugraha diperbarui 09 Apr 2019, 15:00 WIB
Intensitas hujan yang tinggi membuat Sungai Anak Citarum meluap. Akibtanya banjir menerjang 6 daerah di Kabupaten Bandung. (Foto: Pusdalops Damkas Kabupaten Bandung)

Liputan6.com, Bandung - Jumlah pengungsi akibat banjir Kabupaten Bandung bertambah. Pada puncak banjir 4 April 2019 lalu, total jumlah pengungsi 14.029 kepala keluarga atau 37.731 orang, sementara data terakhir menunjukkan peningkatan menjadi 16.443 kepala keluarga atau 44.973 orang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Sudrajat mengatakan, rincian jumlah pengungsi berasal dari Kecamatan Baleendah mencapai 8.654 kepala keluarga setara 21.606 orang, Dayeuh Kolot sebanyak 3.005 kepala keluarga atau 9.015 orang, Bojongsoang diangka 2.370 kepala keluarga atau 7.110 orang, dan Banjaran 2.414 kepala keluarga setara 7.242 orang. Sudrajat mengatakan dampak banjir terparah yaitu di daerah Baleendah dan Dayeuh Kolot.

"Tadinya bertahan tidak mau ke tempat pengungsian, akhirnya meminta bantuan untuk di evakuasi," kata Sudrajat kepada Liputan6.com, Selasa (9/4/2019).

Sudarajat mengatakan perkembangan jumlah pengungsi setiap harinya diterbitkan pada pukul 08.00 WIB dan 20.00 WIB. Prioritas sekarang yang diperlukan oleh pengungsi sebut Sudrajat, adalah keperluan sehari-hari, yaitu makanan dan minuman.

Bantuan alas tidur dan selimut, diakuinya telah disalurkan di seluruh lokasi pengungsian. Penyaluran alas tidur dan selimut itu, dilakukan bersamaan watunya dengan penyaluran bantuan pakaian bayi.

"Bantuan logistik tersebut berasal dari Dinas Sosial, BPBD serta instansi pemerintahan lainnya. Terdapat pula donatur yang memberikan bantuan. Bantuan itu diterima dan disalurkan melalui BPBD Kabupaten Bandung," ujar Sudrajat.

Banjir Kabupaten Bandung disebabkan meluapnya air Sungai Anak Citarum yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi hampir merata di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Suplai air lebih dominan dari sungai Cikapundung dan Sungai Citarum mengakibatkan banjir.

Tinggi muka air yang menggenang di wilayah banjir bervairasi, antara 10-200 centimeter. Sebagian warga masih mengungsi di tempat pengungsian dan beberapa menetap di rumahnya. Tak hanya banjir, dikabarkankan pula adanya tanggul jebol dan peristiwa angin puting beliung di wilayah Andir Kabupaten Bandung yang menyebabkan banyak rumah yang roboh.

Kebutuhan yang diperlukan para pengungsi banjir Kabupaten Bandung saat ini adalah air minum, air bersih, makanan siap saji, sembako, selimut, higiene kit, dan alat kesehatan. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya