Liputan6.com, Tangerang - Nabung di Bank Sampah bisa dapat emas. Program ini akan didapat masyarakat Kota Tangerang, Banten bila giat mengumpulkan pundi-pundi sampah ke bank sampah lingkungan, demi mendapatkan emas.
Begitulah kira-kira kerja sama yang terjalin antara Pemkot Tangerang dengan salah satu BUMN yaitu PT Pegadaian. Dalam program 'Gold For Work' tersebut PT Pegadaian mengajak warga untuk menabung sampah yang telah dipilah menjadi emas.
Advertisement
Sebanyak 500 warga dari RW 05 Kelurahan Cipondoh Makmur, misalnya, diajak untuk menabung di Bank Sampah dengan menukarkan sampah anorganik minimal senilai Rp 53 ribu yang nantinya dapat ditukar menjadi emas.
"Saya targetkan untuk Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang punya 3.000 tabungan emas," ungkap Sekda Kota Tangerang, Dadi Budaeri.
Maksudnya, ketika menabung, kemudian uangnya dikumpulkan untuk dikemudian hari ditukar menjadi emas. Selain itu, Dadi berharap dengan adanya Bank Sampah dapat mengurangi volume sampah di TPA Rawa Kucing dengan pemilahan mulai dari lingkungan langsung.
"Kita punya TPA yang terbatas, jadi mulai dari rumah harus kita pilah, dan Bank Sampah ini solusinya. Semakin sedikit sampah yang dikirim ke TPA semakin baik," harap Dadi.
Senada dengan Dadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Engkos Zarkasyi menjelaskan, alur dari penukaran sampah nantinya akan dikoordinir langsung oleh pengurus Bank Sampah.
Sistemnya warga membawa sampah anorganik mereka ke Bank Sampah, kemudian dipilah dan ditimbang. Setelah ditimbang, biasanya warga akan menerima uang, tapi kali ini uangnya ditabung untuk ditukar emas di kemudian hari.
"Nanti seperti tabungan biasa ada bukunya, pencatatannya jelas, dan mulai dari Rp 53 ribu itu senilai dengan emas seberat 0,1 gram," tutup Engkos.
Ratna Ningsih, salah seorang warga setempat, mengaku termotivasi dengan adanya program ini. Menurutnya sangat wajar bila ibu rumah tangga sepertinya menginginkan tabungan yang kemudian bisa ditukar dengan emas.
"Kalau sengaja ngumpul-ngumpul, suka ada saja kepakai uangnya, tapi kalau kita ngumpulin sampah, ditimbang, terus uangnya disimpan pengurus, tahu-tahu kebeli emas," ungkap Ratna.