Solskjaer Bakal Pakai Hairdryer Treatment ala Fergie untuk Pemain MU

Ole Gunnar Solskjaer kini telah menjadi manajer permanen MU.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 09 Apr 2019, 19:05 WIB
Manajer Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer. (AFP/Paul Ellis)

Jakarta Manajer Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer, mengaku tak akan segan-segan menerapkan hairdryer treatment ala Sir Alex Ferguson terhadap para pemain Setan Merah. Aksi tersebut bertujuan mengeluarkan kemampuan terbaik dari pemainnya.   

Solskjaer mengatakan bermain di bawah asuhan Ferguson membuatnya tahu kapan harus bersikap lunak terhadap pemain MU, maupun menyemprot mereka dengan gaya keras ala Skotlandia. 

Aksi hair hairdryer treatment ala Ferguson telah menjadi legenda di sepak bola Inggris. Istilah tersebut merujuk pada aksi Ferguson yang memarahi pemain MU yang tampil buruk di sebuah pertandingan. 

"Menjelang akhir karier (sebagai pemain), saya lebih fokus terhadap apa yang dikatakan manajer. Anda bisa belajar bahwa ada pola soal apa yang dia katakan," kata Solskjaer kepada ESPN, Selasa (9/3/2019). 

"Dia akan merangkul seseorang atau berlaku keras terhadap seseorang untuk mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. Itulah yang saya pelajari darinya, bagaimana dia mengeluarkan kemampuan terbaik dari setiap pemain," imbuh manajer asal Skotlandia tersebut. 

Sejak ditangani Ole Gunnar Solskjaer, yang ditunjuk sebagai manajer permanen pada bulan lalu, MU kembali menunjukkan permainan menyerang yang mirip dengan gaya tim di era Ferguson. 

 


Berjalan Efektif

Manajer Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer, mengagumi mentornya, Sir Alex Ferguson. (Oli SCARFF/AFP)

Solskjaer mengklaim teknik yang dipelajarinya dari Ferguson berjalan efektif. 

"Jika anak-anak membuat Anda kecewa, Anda harus mengungkapkannya. Jika Anda mereka telah berusaha keras, maka tak ada alasan Anda harus berteriak-teriak," kata Solskjaer.  

"Kadang Anda harus berbicara dengan pelan dan kadang harus menaikkan suara. Ketika dia (Ferguson) melakukan hairdryer maka selalu ada alasannya. Dia mungkin menunjuk satu pemain, jadi 10 pemain lain akan membantunya. Kadang Anda berusaha menjadi kuat. Anda melakukannya ketika merasa kecewa," tegas Solskjaer.  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya