Pekerja membersihkan patung perunggu Raja Sejong, raja Korea abad ke-15, selama acara pembersihan jalan dan taman untuk musim semi di Seoul (9/4). Raja Sejong terkenal karena jasanya di dalam menciptakan abjad Korea, Hangeul yang menggantikan penggunaan penulisan Hanja. (AFP Photo/Jung Yeon-Je)
Pekerja membersihkan patung perunggu Laksamana Yi Sun-Shin, yang memenangkan kemenangan besar angkatan laut atas Jepang pada abad ke-16, selama pembersihan jalan dan taman untuk musim semi di Seoul (9/4). Yi Sun-sin adalah seorang tokoh militer dan pahlawan nasional Korea. (AFP Photo/Jung Yeon-Je)
Pekerja membersihkan patung perunggu Raja Sejong di plaza Gwanghwamun di Seoul (9/4). Raja Sejong adalah penguasa Korea kedua yang mendapatkan gelar Raja Yang Agung atau Raja Besar setelah Raja Gwanggaeto dari Kerajaan Goguryeo. (AFP Photo/Jung Yeon-Je)
Pekerja membersihkan patung perunggu Raja Sejong, raja Korea abad ke-15, selama acara pembersihan jalan dan taman untuk musim semi di Seoul (9/4). Raja Sejong terkenal karena jasanya di dalam menciptakan abjad Korea, Hangeul yang menggantikan penggunaan penulisan Hanja. (AFP Photo/Jung Yeon-Je)
Pekerja membersihkan patung perunggu Laksamana Yi Sun-Shin di plaza Gwanghwamun di Seoul (9/4). Yi Sun-sin (lahir 28 April 1545 – meninggal 16 Desember 1598 pada umur 53 tahun). (AFP Photo/Jung Yeon-Je)
Pekerja membersihkan patung perunggu Laksamana Yi Sun-Shin di plaza Gwanghwamun di Seoul (9/4). Salah satu kontribusi Yi yang terbesar dalam bidang militer Korea adalah penggunaan kapal perang berlapis besi pertama di dunia yang berbentuk kura-kura yang dinamakan Gobukseon. (AFP Photo/Jung Yeon-Je)