Liputan6.com, Karawang - Media Sosial sedang ramai isu tentang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BUMN yang menjadi ajang kampanye terselubung. Penilaian warganet ini karena HUT tersebut, jatuh di hari yang sama dengan kampanye akbar Jokowi-Maruf pada 13 April di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Menteri BUMN Rini Soemarno langsung membantah hal ini. Dia menegaskan perayaan ultah BUMN sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Bahkan rangkaian acaranya sudah dimulai di beberapa kota di Tanah Air.
Advertisement
"HUT BUMN yang ke-21 jatuh tanggal 13 (April). Jadi dari awal kita sudah bikin jadwal. Kita bikin acara ultah diman-mana, BUMN kan di seluruh Indonesia, minggu lalu di Sidoarjo Jawa Timur. Minggu sebelumnya di Medan," kata Menteri Rini di Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).
Dia menjelaskan, jika rencana perayaan di Jakarta yang semula dijadwalkan pada tanggal 13 April merupakan puncak acara HUT Kementerian BUMN.
"Puncaknya kita ingin pas ultahnya yaitu tanggal 13, karena itu kepentingan BUMN, kita inginnya bikin di monas ramai-ramai," tegas Rini.
Selain itu, kata Rini, Monas dipilih sebagai lokasi HUT karena berdekatan dengan lokasi gedung baru salah satu BUMN yang akan dibangun yaitu DanaReksa.
"Karena kita juga sebelahnya BUMN ada gedung Danareksa, kita mau groundbreaking jadi pas tanggal 13. Kita sudah siapin semua," dia menuturkan.
Mekanismenya, menurut Rini, seluruh karyawan yang ingin ikut berpartisipasi diharuskan melakukan pendaftaran terlebih dahulu melalui aplikasi LinkAja. Sebab di hari tersebut juga sekaligus merupakan peluncuran aplikasi tersebut.
"Programnya itu seluruh karyawan BUMN kalau mau ikut acara itu harus mendaftarkan diri melalui LinkAja, karena kita pada saat yang sama juga festival LinkAja. Eh ternyata di GBK, ada kampanye," tegas dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
BUMN Gelar Pangan Murah hingga Sambung Listrik Gratis di Bekasi
Advertisement
Launching 13 April, Menteri Rini Yakin LinkAja Mampu Saingi Alipay
Menteri BUMN Rini Soemarno berambisi LinkAja mampu kalahkan Alipay sebagai aplikasi pembayaran. Hal ini dilihat dari jumlah penduduk Indonesia dan peningkatan literasi keuangan. LinkAja merupakan gabungan dari berbagai layanan uang digital BUMN yang berganti wajah menjadi satu dalam LinkAja.
LinkAja merupakan bentuk komitmen dari BUMN dalam menghadirkan layanan keuangan elektronik yang lebih baik dan lengkap bagi masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan jaringan bisnis kredibel milik BUMN.
Baca Juga
"LinkAja adalah sistem pembayaran elektronik yang dikeluarkan Telkom sama Himbara, Pertamina, Pegadaian. Kita semua harus pakai LinkAja, tidak boleh kalah dengan Alipay," kata Rini di Sidoarjo, Minggu (7/4/2019).
LinkAja ini merupakan salah satu rencana Rini selama memimpin BUMN dalam menghadirkan sistem pembayaran yang eifisien dan mengurangi ketergantungan dengan sistem luar negeri seperti diantaranya Visa dan Mastercard.
Dengan jumlah penduduk sekarang lebih dari 250 juta jiwa dan diperkirakan sepuluh tahun ke depan akan mencapai 350 juta jiwa, penetrasi LinkAja dinilai sangat terbuka lebar.
"Ke depan kita bisa 350 juta jiwa, ke mana-mana kita harus mampu mempunya sistem keuangan sendiri, jadi Insy Allah dengan LinkAja kita mulai dengan BUMN, keluarga BUMN semua harus pakai LinkAja," tambahnya.
Saat ini LinkAja masih soft launching. Rencananya, LinkAja ini akan diluncurkan resmi oleh Presiden RI Joko Widodo pada 13 April 2019 saat puncak HUT Kementerian BUMN.